free page hit counter

Kepincut Investasi Saham Syariah ? Baca Ini Dulu Biar Paham

Artikel diperbarui pada 7 Agustus 2022.

Ingin berinvestasi tetapi khawatir terjebak dalam sesuatu yang ilegal? Tenang, Kamu bisa berinvestasi di saham syariah.

Berinvestasi pada perusahaan yang kegiatan usaha atau mekanisme transaksinya diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) sesuai prinsip syariah.

Padahal, berinvestasi saham itu halal. Sejauh ini, ada 17 fatwa dari Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) tentang pasar modal syariah.

Tiga Fatwa Dasar Pengembangan Pasar Modal

  1. Fatwa DSN-MUI No. 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Reksa Dana Syariah.
  2. Fatwa DSN-MUI No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal.
  3. penerapan prinsip syariah dalam mekanisme perdagangan efek untuk surat berharga di pasar modal reguler, yang diatur dalam Fatwa DSN-MUI No. 80/DSN-MUI/III/2011. Investor semakin melihat investasi ekuitas Islam. Tidak hanya Muslim, tetapi juga non-Muslim.

Bagi Kamu yang tertarik berinvestasi saham syariah, ketahui dulu seluk beluk saham syariah agar lebih mengenalnya, seperti dikutip dari Cermati.com.

Pengertian Saham Syariah Merujuk pada situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), Saham Syariah adalah surat berharga berupa saham yang tidak melanggar prinsip syariah di pasar modal.

Kriteria Saham Syariah Antara Lain:

#1. Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha emiten atau perusahaan publik tidak melanggar hukum Islam, seperti perjudian, perdagangan tanpa penyediaan barang atau jasa, pemalsuan, bank berbasis bunga, perusahaan pembiayaan berbasis bunga.

Selain itu, tidak melakukan aktivitas jual beli yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan perjudian (maisir) seperti aktivitas konvensional, serta memproduksi atau memperdagangkan barang atau jasa ilegal, dan transaksi suap.

#2. Rasio keuangan Saham

Rasio keuangan Saham disebut saham syariah jika emiten atau perusahaan publik yang menerbitkannya memiliki rasio utang berbasis bunga total tidak lebih dari 45 persen dari total ekuitas atau total asetnya.

Selain itu, rasio antara total pendapatan bunga dan pendapatan non halal lainnya tidak melebihi 10 persen dari total pendapatan operasional dan total pendapatan lainnya.

Manfaat dan Resiko Berinvestasi di Saham Syariah Saham syariah merupakan jenis saham yang paling cocok bagi Kamu yang ingin bertransaksi secara aman, legal dan sesuai dengan syariat Islam.

Keuntungan Berinvestasi di Saham Syariah:

  1. Transaksi saham diawasi oleh OJK, BEI dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) sehingga dijamin aman dan lancar.
  2. tidak mengenal bunga dan riba. Ada bagi hasil, dimana untung dan rugi ditanggung bersama.
  3. saham syariah dijalankan dengan prinsip halal. Jadi tidak ada transaksi yang haram, seperti perjudian, pemalsuan atau penipuan.
  4. Alokasi aset, pendapatan dan praktik investasi dilakukan sepenuhnya dengan menggunakan pedoman aspek Syariah.

Kerugian Berinvestasi di Saham Syariah:

  1. Berinvestasi pada saham syariah pada dasarnya sama dengan saham konvensional, seperti kerugian modal, likuidasi atau kebangkrutan.

Namun risiko lain adalah delisting atau dikeluarkan dari Daftar Efek Syariah (DES) sehingga harus dijual atau dibeli di efek konvensional.

Daftar Saham Syariah yang Dapat Dikumpulkan

Seluruh saham Syariah di pasar modal syariah Indonesia, baik yang tercatat di BEI maupun tidak, termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan secara berkala oleh OJK.

#1. ISSI Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Merupakan indikator kinerja pasar saham syariah Indonesia. Meliputi seluruh saham syariah yang tercatat di BEI dan termasuk dalam DES yang dikeluarkan oleh OJK. BEI tidak memilih saham syariah untuk masuk ke ISSI.

Dua kali setahun, saham syariah di indeks ISSI diseleksi ulang. Yaitu setiap bulan Mei dan November oleh OJK dengan melihat rata-rata tertimbang kapitalisasi pasar.

Daftar saham syariah yang tergabung dalam indeks ISSI tercatat sebanyak 436 saham per 24 Mei 2021. Ini termasuk:

  • PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI),
  • PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES),
  • PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI)
  • PT Adaro Energy Tbk (ADRO),
  • PT AKR Corporindo Tbk (AKRA),
  • PT Aneka Tambang Tbk (ANTM),
  • PT Astra Graphia Tbk (ASGR),
  • PT Aksha Wira International Tbk (ADES),
  • dan masih banyak lagi.

#2. Jakarta Islamic Indes (JII) 

Jakarta Islamic Index (JII) adalah indeks saham syariah yang berisikan 30 saham syariah paling likuid yang tercatat di JII. Seleksinya dilakukan dua kali dalam setahun,

Mei dan November. Salah satu kriteria seleksi saham JII, yaitu punya rata-rata kapitalisasi pasar tertinggi dan nilai transaksi harian di pasar reguler tertinggi.

Ada 30 saham syariah dalam Indeks JII dari Desember 2020 hingga Mei 2021.

  • PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
  • PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
  • PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
  • PT XL Axiata Tbk (EXCL)
  • PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
  • PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
  • PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS)
  • PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
  • PT Unilever Indonesia (UNVR)
  • dan masih banyak lainnya

Jakarta Islamic Index 70 (JII70) Jakarta Islamic Index 70 (JII70) adalah terdiri dari 70 saham syariah paling likuid. Waktu pelaksanaan seleksinya sama seperti JII dan ISSI.

Saham penghuni JII70 di antaranya :

  • PT Blue Bird Tbk (BIRD)
  • PT Global Mediacom Tbk (BMTR)
  • PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
  • PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
  • PT Harum Energy Tbk (HRUM)
  • PT Indofarma Tbk (INAF)
  • PT Jaya Real Property Tbk (JRPT)
  • PT Matahri Department Store Tbk (LPPF)
  • PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
  • PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI)
  • PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)
  • dan masih banyak lagi lainnya.

Buat kamu yang mau terjun jadi investor saham syariah, tak ada yang mustahil. Kalau belum tahu ilmunya, belajar dulu di BEI karena ada program edukasi pasar modal syariah. Kamu bisa ikut sekolah pasar modal syariah, workshop pasar modal syariah, atau aktivasi investor saham syariah dengan menghubungi kantor pusat BEI. Jika sudah punya bekal ilmu yang memadai, kamu dapat menjadi investor sukses dan meningkatkan kekayaan. Sebab keuntungan investasi saham selalu lebih tinggi dibanding laju inflasi.