free page hit counter
Model bisnis e commerce penerapan
Penerapan model bisnis e-commerce dalam usaha. | via goodscoop.id

Model Bisnis e-Commerce: Kenali Model dan Teknik Penerapannya

Artikel diperbarui pada 24 Juni 2021.

Menentukan model bisnis e-commerce sama dengan menentukan arah bisnis. Kalau kamu bisa menentukan model bisnis yang tepat untuk e-commerce yang kamu jalani, maka kamu sudah selangkah lebih dekat untuk sukses.

Model bisnis e commerce penerapan
Penerapan model bisnis e-commerce dalam usaha. | via goodscoop.id

E-Commerce merupakan kependekan Electronic Commerce atau perdagangan elektronik. E-Commerce merupakan kesepakatan secara elektronik baik dalam jual beli, penyebarluasan, pemasaran, dan lain-lain.

Awal mulanya E-Commerce dikenalkan sejak tahun 1994 dengan tujuan guna mempromisikan atau digunakan dalam iklan sebuah website.

Dalam melakukan berbisnis yang harus dipikirkan secara matang yaitu model bisnis, baik bisnis secara komersial, dan juga E-Commerce.

Model bisnis digunakan dalam menentukan arah suatu bisnis yang ingin dirintis. Pada pembahasan kali ini dikhususkan memberikan ulasan mengenai bisnis E-Commerce.

Nantinya, dapat memberi gambaran sebuah ide model dan teknik pengoperasian berbisnis.

Macam-macam Model Bisnis E-Commerce

Setiap model bisnis E-Commerce tentu memiliki berbagai keunggulan dan kekurangan tersendiri, berikut ini ulasannya:

Business to Business (B2B)

Sesuai dengan namanya model B2B, bisnis dilaksanakan dengan menawarkan barang atau jasa pada badan usaha yang lain.

Pembelinya bukan hanya end user, melainkan sebagai reseller yang kemudian masih akan dijual lagi kepada pengguna yang lainnya.

Kelebihan yang ditawarkan yaitu pelanggan mempunyai loyalitas tergolong tinggi. Sedangkan kekurangannya adalah siklus dalam penjualan produk maupun jasa tergolong panjang.

Mayoritas industri dengan model bisnis E-Commerce B2B produk yang ditawarkannya berupa peralatan perkantoran, serta peralatan industri lainnya.

Business to Comsumer (B2C)

Model B2C berkebalikan dengan model bisnis E-Commerce B2B. Jika B2B menawarkan produk dan jasanya bukan kepada pengguna akhir, maka B2C menawarkan produk maupun jasanya kepada pengguna akhir.

Kelebihannya adalah konsumen tidak perlu butuh waktu yang lama dalam memesan produk serta jasa dari B2C.

Sedangkan kekurangan yang dimilikinya yaitu penyebar luasan yang cukup berat, loyalitas yang miliki konsumen cenderung dalam kategori rendah, dan konsumen dari B2C kebanyakan membeli dengan sistem mengecer.

Consumer to Consumer (C2C)

Dalam berbisnis ternyata tidak hanya mengandalkan barang turun dari perusahaan kemudian dibeli oleh konsumen, melainkan antar konsumen bisa bertransaksi dengan model bisnis E-Commerce C2C.

Kelebihannya yaitu siklus transaksi tergolong pendek, serta konsumen selalu tahu kebutuhan sehingga penyebarluasan yang dilakukannya mudah.

Namun sangat disayangkan, karena tidak dapat dijadikan penghasilan yang paling utama. Kualitas sulit dikontrol serta harga cenderung menurun menjadikan salah satu kekurangan menggunakan model C2C.

Consumer to Business (C2B)

Model bisnis E-Commerce C2B kebalikan dari C2C. Jika model C2C antar konsumen melakukan transaksi, sedangan C2B konsumen menawarkan jasanya kepada sebuah perusahaan.

Penerapan dari model C2B yaitu para pekerja lepas waktu yang menawarkan profesinya kepada owner guna bekerja berdasarkan waktu yang singkat sesuai kesepatakatan.

Umumnya para pekerja freelance menawarkan dirinya melalui media elektronik, misalnya situs website atau situs yang lainnya.

Business to Government (B2G)

B2G atau Business to Administration (B2A) yaitu salah satu model bisnis E-Commerce yang menawarkan produk maupun jasa kepada bidang pemerintahan.

Model B2G memberikan peluang kepada perusahaan dibidang swasta guna menawakan barang serta jasa kepada sector pemerintahan dengan transparan dan melalui media elektronik (online).

Consumer to Government (C2G)

C2G atau Consumer to Administration (C2A) merupakan transaksi oleh konsumen secara individu dengan pemerintah.

Contoh dari sistem ini adalah konsumen yang wajib membayar pajak dari penghasilannya kepada pemerintah melalui media pembayaran secara online.

Contoh lain adalah ketika seseorang yang memiliki keahliah hacker menawarkan kepada sector pemerintahan untuk menjaga dari teroris cyber.

Teknik Pengoperasian Model Bisnis E-Commerce

Pilihan model bisnis E-Commerce di atas dapat dijadikan sebagai referensi dalam menenukan model berbisnis. Selain model bisnis, berikut ulasan mengenai teknik pengoperasian bisnis E-Commerce.

Grosir (Wholsale)

Wholesale berasal dari Bahasa Inggris yang berarti grosir.

Teknik penjualan yang pertama yaitu grosir, artinya produk yang ditawarkan kepada konsumen hanya dalam jumlah yang banyak dan tidak melayani dalam pembelian secara ecer atau satuan.

Teknik grosir sering digunakan oleh pemilik bisnis dengan model B2B.

Permasalahan dalam teknik grosir adalah membutuhkan tempat penyimpanan barang yang cukup besar karena stok dari barang jumlahnya sangat banyak.

Langganan (Subscription)

Sama halnya layanan berlangganan, berbisnis model bisnis E-Commerce menerapkan teknik langganan.

Artinya pengguna berlangganan dengan produk yang dipasarkan dan akan mendapatkan produk sesuai langganan dalam jangka waktu yang dtentukan.

Teknik ini sangat cocok jika digunakan dalam produk makanan, kecantikan, dan lain-lain.

Pelabelan pribadi (Private Labeling)

Permasalahan yang kerap dialami oleh pebisnis adalah modal yang terbatas, sehingga melakukan kontrak dengan perusahaan guna membuatkan produk yang ingin anda jual adalah pilihan yang tepat.

Meskipun perusahaan yang memproduksi, tetap anda yang menjual dan menyebarluaskan sehingga disebut dengan pelabelan pribadi atau Private Labeling.

White Labeling

Hampir sama dengan pelabelan pribadi atau Private Labeling.

Pelabelan pribadi atau Private Labeling melakukan kontrak untuk memproduksikan, sedangkan White Labeling mengajak bekerjasama perusahaan menggunakan metode White Labeling pada satu produk atau lebih.

Dalam teknik ini yang harus diperhatikan adalah pintar-pintar dalam pemilihan perusahaan dan produk. Selain itu, anda lah yang harus membuat desain kemasan dan merk sebelum produk dijual dan disebarluaskan.

Di luar hal yang perlu diperhatikan tersebut, ada 2 kriteria yang harus dipertimbangkan secara matang.

Pertama mempertimbangkan produk yang dikenal secara luas dan banyak diminati, dan yang kedua mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan oleh White Labeling berbeda.

Shipping

Teknik paling popular serta banyak diterapkan dalam model bisnis E-Commerce yaitu shipping.

Caranya dengan memproduksi sendiri produk yang ingin dijual atau mengambil dari produsen yang lain (kulakan), kemudian dijual kembali menggunakan media elektronik melalui website marketplace.

Agar produk sampai kepada konsumen, caranya dengan mengemas secara rapi dan aman, kemudian diserahkan kepada pihak penyedia pengiriman yang telah ditentukan sebelumnya.

Dropshipping

Teknik pengoperasian selanjutnya dropshipping. Sistem yang diterapkan cukup dengan cara memasarkan, menyebarluaskan, hingga menjual tanpa perlu stok barang.

Produk sudah diproduksi dan disimpan oleh orang lain. Orang yang melakukan dropsipping adalah dropshipper.

Biasanya teknik dropshipping memiliki komunitas dengan brand tertentu, kemudian anggotanya menjual produknya.

Hasil penjualan dalam jumlah tertentu akan mempengaruhi rating atau tingkat keanggotaan.

Dalam hal ini anda tidak dapat mengetahui kualitas dari produk yang anda tawarkan, maka pastikan terlebih dahulu produknya benar terpercaya.

Direct to Consumer (D2C)

Perusahaan yang memproduksi barang dan juga menjual produknya sendiri disebut dengan teknik pengoperasian model bisnis E-Commerce secara D2C.

Terlebih jika bisnisnya tergolong baru, akan memberikan sebuah tantangan tersendiri karena produknya tidak disebarluaskan oleh website marketplace manapun.

Investasi biaya dan waktu yang dikeluarkan tergolong cukup banyak dalam proses penyebarluasannya.

Namun, tak perlu khawatir masih ada satu cara yaitu menggunakan metode yang bernama Search Engine Optimization (SEO) agar muncul di halaman yang pertama pada website dengan kata kunci yang telah ditentukan.