free page hit counter
Cara Mengatur Keuangan Keluarga
Bagaimana cara mengatur keuangan keluarga untuk suami istri? | via goodscoop.id

Cara Mengatur Keuangan Keluarga untuk Suami Istri

Artikel diperbarui pada 14 Desember 2022.

Umumnnya, istri dipercaya dan dituntut untuk tahu cara mengatur keuangan rumah tangga. Namun, suami pun harus mengetahui pentingnya pemahaman cara mengatur finansial keluarga. Berikut ini adalah cara ibu rumah tangga bisa mengatur keuangan.

Cara Mengatur Keuangan Keluarga
Bagaimana cara mengatur keuangan keluarga untuk suami istri? | via goodscoop.id

Suami istri perlu menguasai cara mengatur keuangan keluarga dengan baik dan bijak. Ini tidak lain bertujuan agar kondisi finansial rumah tangga selalu lancar dan tidak kekurangan.

Namun, ibu rumah tangga seringkali menjadi tokoh yang mengatur segala keuangan baik yang masuk maupun keluar.

Baca Juga: Hati-hati, Ini 5 Kesalahan Finansial Umum Tapi Sering Kamu Lakuin Tanpa Sadar

Sehingga pengetahuan tentang manajemen finansial tidak dapat ditunda.

Manajemen finansial bukan lah hal sepele namun tetap dapat dipelajari. Bahkan sebenarnya terbilang mudah jika memang mau mempraktekkannya.

Tanpa pengelolaan yang baik, pemasukan dan pengeluaran bisa saja tidak seimbang sehingga banyak kebutuhan tidak kunjung terpenuhi.

Baca Juga: Perkiraan Biaya Imunisasi Si Kecil, Kamu Wajib Tahu

Sebagai pengelola keuangan rumah tangga, kamu perlu mengetahui beberapa tips berikut ini.

Menghitung Semua Pemasukan dengan Benar

Ilustrasi. | FREEPIK
Hitung pemasukan dengan benar beserta sumber-sumber pendapatan. | freepik.com

Menghitung keseluruhan pemasukan adalah sebuah cara mengatur keuangan keluarga yang sangat penting. Sebaiknya kamu mencatat semua penghasilan dari berbagai sumber.

Baca Juga: 4 Tips Mengelola Keuangan Bersama Pasangan Agar tidak Saling Dirugikan

Pemasukan bukan hanya berasal dari gaji bulanan saja. Akan tetapi bisa juga bersumber dari bisnis sampingan, keuntungan investasi, dan sebagainya.

Pencatatan ini perlu dilakukan dengan teliti serta rutin. Tujuannya adalah agar kamu dapat mengetahui berapa banyak jumlah pemasukan yang diperoleh.

Dengan cara ini, ibu rumah tangga dapat mengalokasikan uang pada setiap pos kebutuhan. Misalnya belanja bulanan, belanja bahan makanan, tagihan wajib, hingga rekreasi.

Salah satu kesalahan fatal bagi para ibu rumah tangga adalah tidak memiliki manajemen pencatatan penghasilan yang tertata.

Baca Juga: 4 KPR Syariah Terbaik Agar Pembiayaan Rumah Lancar (2020)

Atau terkadang pencatatan hanya dilakukan pada gaji bulanan saja. Sehingga jika terdapat pemasukan dari sumber lain dilewati begitu saja.

Hal ini dapat memicu pengeluaran ekstra yang sebenarnya tidak begitu penting.

Menyusun Anggaran untuk Kebutuhan Bulanan

Asuransi pendidikan syariah. | @yanalya - FREEPIK
Rencanakan anggaran kebutuhan harian, termasuk premi asuransi dan cicilan. | @yanalya – FREEPIK

Setelah mencatat dan menghitung seluruh dana dari berbagai sumber penghasilan, selanjutnya kamu perlu menyusun anggaran untuk kebutuhan rutin bulanan.

Kebutuhan satiap bulan jumlahnya mungkin berbeda-beda. Itulah mengapa cara mengatur keuangan keluarga ini perlu dilakukan secara rutin khususnya di awal bulan. Catat pos-pos pengeluaran penting sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Simak Cara Hitung Dana Darurat Ideal Saat Pandemi, Jangan Sampai Salah

Misalnya membayar tagihan bulanan, asuransi, cicilan, uang sekolah anak, belanja bulanan, dan sebagainya. Ada baiknya mengalokasikan dana untuk pengeluaran tidak terduga yang sifatnya kondisional.

Misalnya menjenguk orang sakit, kondangan, atau lainnya.

Menyusun rencana anggaran di awal bulan akan membantu mengontrol pengeluaran.

Cara mengatur keuangan keluarga ini juga sangat bermanfaat untuk melatih kedisiplinan agar tidak menghabiskan uang pada hal-hal di luar perencanaan.

Ini juga bertujuan untuk menghindari arus kas tidak lancar bahkan macet karena pengeluaran tidak terkendali.

Dengan menyusun rencana anggaran, kamu dapat mengalokasikan dana sesuai jumlah pemasukan.

Baca Juga: Sobat Cashless, Ini 3 Tips Kelola Keuangan Kamu Agar Bisa Nabung

Memiliki Jumlah Dana Darurat Tersendiri

Dana darurat ideal saat pandemi. | @andranik.h90 - FREEPIK
Cadangkan sekian dana untuk dana darurat. | @andranik.h90 – FREEPIK

Banyak keluarga yang belum menyadari pentingnya dana cadangan ketika mengelola keuangan rumah tangga.

Padahal dana ini sangat krusial khususnya jika terdapat pengeluaran penting yang sifatnya mendesak dan tidak disangka-sangka.

Misalnya biaya berobat jika sakit atau terjadi kecelakaan atau kehilangan sumber penghasilan atau mata pencaharian.

Tentu tidak ada orang yang ingin jatuh sakit, mengalami kecelakaan, atau kehilangan pekerjaan.

Biar bagaimanapun kemungkinan-kemungkinan itu tetap ada dan kamu harus bersiap-siap menghadapinya.

Nah, menyiapkan dana darurat adalah cara mengatur keuangan keluarga paling tepat sebagai langkah antisipasi jika mengalami hal-hal tidak diinginkan.

Baca Juga: 5 KPR Syariah Termurah untuk Millenial & Keluarga Kecil Bahagia

Sebaiknya dana cadangan ini disimpan pada tempat khusus agar tidak tercampur dengan uang untuk memenuhi kebutuhan rutin.

Kamu bisa menyimpannya di tabungan khusus atau instrumen investasi dengan risiko kecil seperti reksadana pasar uang.

Pastikan agar kamu tidak menggunakan uang tersebut kecuali untuk kebutuhan dan kondisi darurat dan benar-benar mendesak.

Menunda Keinginan yang Kurang Penting

Menabung Masa Tua
Tunda keinginan dan utamakan kebutuhan. | freepik.com

Sangat wajar apabila kamu atau anggota keluarga lainnya memiliki keinginan tertentu. Misalnya mengganti gadget ke versi terbaru, membeli perabotan rumah yang lebih bagus, membeli sepatu baru, dan sebagainya.

Memiliki keinginan bukanlah hal yang salah, tetapi itu akan menjadi keliru jika sampai mengganggu kondisi finansial hingga berdampak pada kebutuhan lebih penting.

Maka, cara mengatur keuangan keluarga dengan bijaksana adalah mampu membedakan mana keingin dan mana kebutuhan.

Ada baiknya menunda pengeluaran untuk hal-hal yang sifatnya tidak penting. Sebelum memuaskan keinginan tersebut, pikirkan terlebih dahulu nilai dan fungsinya.

Baca Juga: Gaji Pas-Pasan? Ini 7 Tips Atur Uang Belanja Anti Boros

Apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan, apakah barang ini memiliki nilai plus tersendiri, dan sebagainya.

Dengan bertanya pertanyaan tersebut kepada diri sendiri, kamu bisa menjawab apakah itu keinginan atau kebutuhan.

Jika sifatnya hanya keinginan semu dan tidak penting, sebaiknya ditunda terlebih dulu.

Sebagai gantinya, kamu bisa menabung sedikit demi sedikit sampai uangnya terkumpul dan dapat membeli keinginan yang tertunda.

Menjaga Jumlah Utang dengan Rasio Tertentu

Ilustrasi-Rupiah-Bansos
Jaga rasio hutang agar keuangan keluarga tetap aman. | freepik.com

Cara mengatur keuangan keluarga selanjutnya adalah menjaga jumlah utang dengan rasio tertentu.

Tidak ada salahnya memiliki cicilan dalam membeli sesuatu seperti mobil atau rumah sekalipun.

Yang menjadi permasalahan adalah jika ibu rumah tangga tidak mampu membatasi rasio utang. Alokasi untuk utang maksimal adalah 30% dari total pendapatan.

Jangan sampai melebihi batas 30%, lebih sedikit lebih baik.

Baca Juga: 8 Jurus Syari Ambil KPR Syariah Buat Kamu para Milenial

Kamu pasti tidak mau, kan, jika uang pendapatan habis hanya untuk membayar utang. Oleh sebab itu, perhatikan mana yang benar-benar perlu.

Sesuaikan dengan jumlah penghasilan yang diperoleh untuk menghitung rasio utang secara tepat.

Tujuannya agar keuangan rumah tangga tidak tercekik.

Jika memungkinkan, sebaiknya hanya mengambil utang yang tidak merugikan. Misalnya utang untuk membeli rumah atau menjalankan bisnis.

Berbeda halnya jika berutang untuk membeli mobil karena harga mobil setiap tahunnya selalu turun. Lain dengan harga rumah yang setiap tahun meningkat nilainya.

Jadi, hal ini patut dipertimbangkan.

Sediakan Dana Rekreasi atau Life Style

Wanita-Belanja
Sediakan dana khusus untuk rekreasi dan hiburan. | @odua – freepik.com

Cara mengatur keuangan keluarga tidak melulu soal penghematan. Kamu dan keluarga tercinta juga perlu menikmati hidup. Anak-anak pasti senang jika diajak liburan.

Sediakan anggaran maksimal 20% untuk kebutuhan rekreasi atau life style.

Baca Juga: 6 Cara untuk Terbuka Pada Pasangan Soal Keuangan Sebelum & Setelah Menikah

Rekreasi tidak harus dilakukan dengan cara liburan ke luar kota atau bahkan keluar negeri.

Rekreasi bisa juga dilakukan dengan meluangkan waktu untuk menonton film bersama anggota keluarga atau makan malam di restoran.

Selain menyenangkan, ini juga cara untuk merekatkan hubungan antar anggota keluarga. Sementara kebutuhan life style misalnya membeli baju baru, tas, dan sebagainya.

Jangan Lupa Mengalokasikan Harta untuk Sedekah

Rupiah-Bansos
Jadikan sedekah sebagai bagian rencana keuangan keluarga.| @temitiman_ – freepik.com

Cara mengatur keuangan keluarga yang tidak kalah penting yaitu dengan cara mengalokasikan sebagian harta untuk bersedekah.

Ada banyak cara bersedekah yang bisa kamu lakukan. Misalnya dengan cara menyalurkannya melalui suatu lembaga yang sudah resmi, disalurkan ke panti asuhan, atau ke tempat ibadah.

Baca Juga: 6 Cara Kreatif Bersedekah yang Perlu Kamu Tiru

Ada ungkapan yang menyatakan bahwasannya berbagi alias bersedekah adalah cara berbahagia.

Ketika membahagiakan orang lain, sejatinya kita lah yang paling berbagia. Bersedekah tidak harus menunggu kaya atau dalam jumlah besar.

Meski kelihatannya sedikit, namun bagi orang yang membutuhkan tentu jumlah tersebut sangat berharga.

Dengan begitu, kamu dapat memberikan manfaat kepada orang lain.

Baca Juga: Terjerat Utang Pinjaman Online Saat Pandemi? Lakukan 3 Hal Ini

Sedekah yang lebih utama adalah diberikan kepada orangtua serta orang-orang terdekat yang membutuhkan. Jangan sampai kamu membantu orang lain tetapi mengabaikan orang-orang membutuhkan di sekitar lingkunganmu.

Bersedekah juga termasuk cara mengatur keuangan keluarga untuk menjadikan harta lebih berkah dan bermanfaat.

Baca Juga: Bank Syariah Terbaik di Indonesia: Ini 6 Daftarnya