free page hit counter

Main Saham Pakai Uang Pinjol, Ya Benjol! Simak Cara Main Saham yang Benar

Artikel diperbarui pada 4 Oktober 2022.

Main Saham dengan Uang Pinjaman
Main saham dengan uang dari Pinnjol. | goodscoop.id

Minggu lalu, pasar modal digemparkan dengan fenomena investor baru yang ditarik oleh beberapa kenaikan emiten secara besar-besaran.

Kendati begitu, hal yang menjadi sorotan ialah, “Banyak para investor tersebut yang memakai uang panas, seperti uang pinjaman bahkan menggadaikan harta yang dimiliki untuk membeli aset hak milik dalam saham tersebut.”

Sayangnya, para investor bukannya untung malah ketiban buntung.

Karena harga saham yang tadinya menggiurkan sebab nilainya yang tinggi, secara perlahan menurun dan perusahaan bisa saja mengalami saham delisting atau kebangkrutan sebab tidak bisa membayar hutang, akibatnya investor nyangkut semua yang dikorbankan raib hilang.

Cuitan para investor di Twitter hingga Instagram yang menuliskan keluhan mulai bertebaran.

Seorang Investor yang memakai uang arisan dan uang milik anggota Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk memborong saham perusahaan kimia farma, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mengaku dalam salah satu postingan.

“Lho kalau KAEF ARB tidak ada yang beli, gimana ya pak? Karena saya beli saham KAEF menggunakan uang arisan dan uang titipan ibu-ibu PKK. Sekarang di portofolio sudah minus hampir 25 persen. Sebaiknya gimana ya pak solusinya? Bingung juga mau jawab apa kalau ditanya pak,”  Unggahan tersebut merupakan tangkapan layar yang tersebar oleh salah satu akun.

Nasabah lainnya mengaku menggadaikan tanah dan dan Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) mobil untuk membeli saham PT Itama Ranoraya Tbk.

“Saya nyangkut IRRA. Mana sudah gadai tanah sama BPKB mobil,” katanya dalam status media sosial.

Terakhir seseorang mengaku berhutang 170 Juta di 10 aplikasi Pinjaman Online (Pinjol) untuk membeli saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk alias Antam.

“Saya habis pinjam online 10 aplikasi dapat Rp170 juta. Saya banting setir di Antam tadi langsung 500 lot. Tolong kak,” tulis investor dengan akun anonim itu.

Kejadian seperti ini sebenarnya mencoreng pamor kebangkitan investor retail tahun 2020 lalu.

Tahun 2020 merupakan awal kebangkitan investor retail menurut BEI. Ini didorong fakta bahwa investor retail menyumbang angka cukup tinggi sebagai investor pasar modal. Jumlah investor retail kurang lebih meningkat sebesar54,38% dari 2,48 juta (2019) ke 3,88 juta (2020).

Dalam catatan perusahaan sekuritas di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan investor retail domestik sampai pada jumlah 3,84 juta orang alias 98,96 persen dari total investor pasar modal Indoensia.

Uniknya, usia di bawah 30 mendominasi 54,8% dari keseluruhan investor, 22,6% mencakup usia 31-40 tahun, dan sisanya berusia 41 tahun ke atas.

Tapi, pertumbuhan investor retail tersebut sayangnya tidak disertai pemahaman yang tepat mengenai saham. Fenomena membeli saham untuk memperoleh untung cepat tentu sangat keliru.

Apalagi jika dana tersebut didapatkan dari pinjaman online.

Cara memilih peluang investasi saham bagi pemula versi OJK

OJK
OJK. | Via wikipedia.org

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi beberapa arahan untuk investor pemula mengenai saham, diantaranya:

#1. Cek laporan keuangan perusahaan

Sebelum kamu beli saham perusahaan, kamu harus mengecek fundamental perusahaan, meliputi keseluruhan perusahaan mengenai apa yang diproduksi, laba, pasar, kinerja sampai analisis risikonya. Kamu bisa lihat laporan keuangan perusahaan yang tercatat di BEI dengan membuka laman ini.

#2. Trading saham atau investasi saham?

Bedakan antara investasi dan trading saham.

Kalau kamu ingin segera memperoleh hasil dalam jangka waktu pendek di pasar modal, maka pilihan kamu jatuh pada trading saham, bukan investasi saham.

Resiko trading saham adalah fluktuasi harga saham tak terdefinisi, apalagi dalam waktu dekat.

Kalau kamu ingin menyimpan saham untuk jangka panjang kisaran 5 sampai 10 tahun, maka ini dinamakan investasi saham. Investasi saham seperti ini tetap berisiko dan dapat mengalami penurunan, namun dengan strategi tepat dapat mengincar perusahaan yang semakin baik setiap tahunnya.

Selama kamu memilih saham yang masuk dalam daftar LQ45 misalnya, kemungkinan besar saham kamu akan bertumbuhg seiring waktu.

Sebaiknya, pilih saham-saham syariah yang masuk dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). MUI mengeluarkan fatwa bahwa investasi saham termasuk halal selama memilih saham-saham yang masuk kategori ISSI, dan diawasi oleh Dewan Syariah.

Trading saham pun bisa bersifat halal selama kamu tidak membeli dan menjual saham dalam hari yang sama.

Misalnya saja, kamu memberi saham hari Senin pada jam buka bursa yaitu pukul 09:00, lalu menjual saham tersebut di hari yang sama pada jam penutupan. Ini termasuk haram.

Alasannya, perpindahan kepemilikan saham baru terjadi setelah bursa ditutup, yaitu setelah pukul 16:00.

Kalau kamu membeli dan menjual saham di hari yang sama, artinya kamu menjual barang yang tidak kamu miliki dan ini termasuk haram.

Akan lebih aman kalau kamu memberi saham hari ini, lalu jual hari berikutnya, atau satu minggu setelahnya.

Main saham pakai uang pinjol? Siap-siap benjol!

BLTM-UMKM-Segera-Cair-Syarat
Rupiah. | FREEPIK

Baik itu trading saham maupun investasi saham, kamu perlu uang dingin atau uang nganggur. Menggunakan uang pinjaman untuk investasi atau trading saham sama saja cari masalah.

Untuk membuat keputusan membeli atau menjual saham, kamu perlu kepala dingin dan kemampuan analisis. Kalau pakai uang panas, bisa-bisa keputusan kamu dalam transaksi saham dipengaruhi oleh emosi atau ketakutan.

Hasilnya? Bukannya untung, malah buntung!

Sebagai pemula, kamu bisa mulai saham dengan akun trial. Kamu bisa mendapat akun trial ini dengan mendaftar di Stockbit. Kamu akan diberi uang untuk uji coba main saham dan belajar menganalisis pasar modal.