4 Tahap Perjalanan Bob Sadino, Pengusaha Indonesia yang Jadi Idola Anak Muda

Artikel diperbarui pada 22 September 2022.

“Sebesar apapun gajimu, karyawan tetap karyawan. Sekecil apapun pendapatnya, ketika kamu yang punya tetap kamu bosnya,” kata Bob Sadino.

Bambang Mustari Sadino, atau yang lebih dikenal sebagai Bob Sadino merupakan pengusaha indonesia yang mempunyai kisah inspiratif yang dijadikan salah satu panutan bagi anak muda ketika akan memulai berkarir.

Bagaimana tidak? Stylenya yang sederhana, gaya bicaranya yang humble menjadi daya tarik tersendiri dalam semangatnya menyebarluaskan ilmu wirausaha di kalangan anak muda.

Lalu, seperti apa perjalanan hidup seorang Bob Sadino sehingga berhasil menjadi salah satu panutan bagi pengusaha muda Indonesia?

Pertama, berasal dari keluarga berada

Bob Sadino merupakan anak bungsu dari lima bersaudara, lahir pada tanggal 9 Maret 1933 di Tanjung Karang, Lampung dengan latar belakang orangtua yang bisa dikatakan cukup hingga berlebih.

Namun saat Bob berusia 19 tahun, berita duka menghampirinya.

Berbekal warisan, Bob yang kala itu baru saja menyelesaikan jenjang SMA memutuskan untuk pergi dan menetap di Belanda. Di sana, Bob muda menetap selama 9 tahun dengan berbagai macam pekerjaan. Salah satunya adalah bekerja di Djakarta Lloyd.

Setelah dirasa sudah lama bekerja dan menghasilkan banyak uang, Bob bertemu Soelami Soejoed, kekasihnya saat itu. Bob kemudian bertekad untuk menikah dengan kekasihnya dan memutuskan untuk kembali ke Indonesia.

Kedua, memulai kehidupan baru di Indonesia

Bob memiliki modal berupa dua mobil mewah yang ia kumpulkan dari hasil jerih payahnya selama di Belanda, untuk memulai kehidupan baru tersebut.

Ia terpaksa menjual salah satu mobilnya untuk membeli rumah di kawasan Kemang, Jakarta.

Satu mobil mewah yang tersisa pun disewakan sebagai salah satu sumber pendapatan keluarga di mana ia juga berperan sebagai supir. Bob hidup dengan damai. “Namun bukankah hidup tak selalu damai?”

Bob kemudian mendapati masalah. Mobil satu-satunya yang merupakan sumber pendapatan keluarga mengalami kecelakaan dan rusak parah.

Saat itu Bob mengalami depresi yang cukup berat, sebab ia dari awal tidak memiliki atau menyiapkan dana darurat.

Ia berpikir keras bagaimana mendapatkan penghasilan, ia mencoba menjadi kuli batu dengan penghasilan Rp 100,- sedangkan harga pangan yang terus melonjak membuat Bob sulit bertahan.

Ketiga, memulai karir sebagai pengusaha yang nyentrik

Di tengah kedepresian yang dihadapi Bob, salah satu orang bernama Sri Mulyono Herlambang memberi saran Bob untuk memelihara ayam agar dapat melupakan sejenak kesulitan yang dialami.

Sri Mulyono Herlambang merupakan mantan menteri/Panglima Angkatan Udara Republik Indonesia yang menjadi salah satu orang berperan penting dalam karir Bob sebagai pengusaha. Mengapa demikian?

Sebab berawal dari situ lama kelamaan Bob melihat adanya peluang dari beternak ayam.

“Ayam saja bisa bertahan hidup, apalagi manusia. Pasti bisa lebih,” begitulah filosofinya yang terkenal.

Berbekal keyakinan ini, Bob dan istri kemudian menjual telur hasil dari peternakan ayamnya di komplek perumahannya.

Seiring perjalanannya, Bob Sadino menimkmati perubahan waktu, ia terus mengembangkan bisnisnya, dari telur ayam menjadi jual daging, lalu menjual sayur mayur, hingga makanan olahan siap santap.

Setelahnya, ia pun berhasil mendirikan supermarket yang dikenal dengan nama Kem Chicks dengan target market warga negara asing.

Keempat, Bob mendirikan Kemfood sebagai salah satu cabang usaha di bidang makanan olahan

KemFood adalah supermarket yang khusus menjual olahan daging dan sosis. Bob juga mendirikan Kem Farm, yaitu supermarket dengan fokus penjualan sayur.

Salah satu tujuan Bob mendirikan Kem Farm adalah agar dapat bekerjasama dengan para petani lokal, sebagai wujud bantuan untuk petani dalam mendistribusikan hasil taninya.

Menariknya lagi, Bob juga orang yang mengenalkan sistem tanam hidroponik dengan produk andalan lobak, ubi, dan terong.

Bob berkata tentang salah satu kunci sukses dalam berbisnis, yaitu selalu menerima masukan dan mendengarkan keluhan serta masukan dari pelanggan untuk diperbaiki.

Selain itu, jika kamu ingin sukses dalam berwirausaha, kuncinya adalah terjun langsung ke lapangan.

“Kelemahan orang-orang terletak di action saat kelamaan mengambil tindakan karena terlalu berpikir mengenai konsep dan hal lainnya.”

Nah bagaimana kamu, anak muda yang sudah siap untuk berproses?

Itulah sepenggal kisah Pengusaha Nyentrik Bob Sadino.