Info Aplikasi Keuangan, Saham, Forex Teknik Penghasil Uang Online
Artikel diperbarui pada 19 November 2022.
Pada awal Desember, Forbes menerbitkan daftar tahunan “30 Under 30 – Edition 2021”, di mana majalah bisnis tersebut menerbitkan 30 nama dari mereka yang telah memimpin dalam industri masing-masing sebelum usia 30 tahun.
Salah satunya adalah nama Hafsah Faizal yang merupakan bagian dari industri Arts & Style.
Hafsah Faizal adalah seorang wanita muslimah yang lahir di Florida, USA pada tahun 1993. Hafsah yang besar di California dan kini tinggal di Texas ini adalah seorang wanita berkerudung atau istilahnya “niqabi”.
Mengapa Hafsah terpilih sebagai Forbes 30 Under 30? Ayo lihat lebih banyak pencapaian Hafsah!
Hafsah Faizal: Niqabi pertama yang menulis novel laris New York Times
Hafsah Faizal menjadi terkenal saat menerbitkan novel debutnya “We Hunt the Flame” pada 2019. Saat pertama kali terbit pada Juni 2019, novel ini langsung menduduki peringkat ke-5 dalam daftar buku terlaris New York Times, daftar buku terlaris di Amerika Serikat, berdasarkan penjualan untuk periode tersebut.
Novel fantasi untuk pembaca muda ini langsung menyita perhatian berbagai kalangan. Hafsah mampu menciptakan cerita untuk pembaca modern dalam suasana megah yang diilhami oleh budaya Arab sebelumnya.
Dalam buku ini, Hafsah bercerita tentang Zafira, seorang wanita muda yang berpura-pura menjadi anak laki-laki untuk menyelamatkan komunitasnya, dan Nafir, seorang pembunuh yang bertugas membunuh Zafira.
Meskipun kisah Hafsah sebenarnya tampak seperti tiba-tiba sebelum dia berhasil menerbitkan novel pertamanya, keterampilan Hafsah telah meningkat selama 10 tahun terakhir.
Pada usia 17 tahun dia menulis novel pertamanya. “We Hunt the Flame” sebenarnya adalah novel kelima yang dia tulis.
Sejak 2010 ia juga sering menjadi blogger dan mengamati dunia pemasaran dan penerbitan buku.
Dia juga pemilik bisnis IceyDesigns, sebuah firma desain yang menyediakan desain situs web dan branding jaminan untuk penulis dan menjual berbagai barang yang terinspirasi dari sastra.
Bagaimana Hafsah Faizal menerbitkan bukunya?
Sebagai seorang Muslim Amerika yang terselubung, Hafsah adalah bagian dari minoritas yang sering menghadapi banyak hambatan untuk sukses. Tapi Hafsah tetap tidak menyerah. Dia menggunakan kekuatan media sosial.
Saat berada di tahap akhir novel We Hunt the Flame, ia terus menulis tentang hal itu di akun Twitter-nya hingga beberapa penerbit akhirnya membantunya mengikuti event #DVpit, acara tahunan yang sudah berlangsung dua hari sejak 2014.
#DVpit sendiri merupakan acara pitching di Twitter yang secara khusus ditujukan untuk penulis dari komunitas marjinal di AS yang tidak mendapatkan representasi yang pantas dan seharusnya mereka miliki. Misalnya ya, komunitas Muslim Amerika itu seperti Hafsah.
Melalui acara ini, diharapkan para penulis marjinal ini akhirnya menemukan penerbit yang bisa menjual bukunya ke penerbit ternama.
Pada hari acara, dia tidak benar-benar merasa siap, tetapi telah menyelesaikan novelnya. Akhirnya, dia melanjutkan dan melakukan lemparan. Pitchnya menghasilkan lebih dari 100 permintaan untuk mewakilinya dalam menjual bukunya ke penerbit.
Namun, Hafsah juga memilih sepertiga lainnya dan hanya menerima tawaran terakhir dari sepertiga lainnya dari nomor yang dipilih. Setelah memilah-milah, pilihan terakhir adalah John Cusick dari Manajemen Sastra Folio, yang berhasil menjual bukunya ke penerbit terkenal Farrar, Straus dan Giroux dan melambungkannya ke buku terlaris New York Times.
Di tahun 2021, Hafsah akan merilis novel fantasi berikutnya yang masih menceritakan kisah Zafira dan Nafir, “We Free the Stars” dan “Eternally Yours”, sebuah buku antologi cerita pendek tentang romansa paranormal untuk dewasa muda, bersama dengan nama-nama terkenal penulis fiksi remaja lainnya.