free page hit counter
Cara Memilih Lokasi Usaha yang Strategis

Inilah Cara Memilih Lokasi Usaha yang Strategis Paling Efektif

Penjualan produk bukan hanya dipengaruhi oleh kualitas produk saja. Berbagai aspek lainnya turut mempengaruhi tingkat penjualan produk, termasuk pemilihan lokasi yang tepat. Diperlukan pengetahuan akan cara memilih lokasi usaha yang strategis agar usaha berjalan lancar.

Sebagai contoh, ada toko di lokasi ramai namun tetap sepi pembeli. Padahal, ada juga toko di dalam gang yang justru ramai pembeli. Artinya, lokasi yang ramai belum tentu merupakan lokasi yang strategis.

Tidak sedikit pengusaha yang merugi dan gulung tikar karena salah pilih lokasi usaha. Untuk mencegah hal demikian, pastikan untuk mengetahui strateginya yang tepat. Simak langkah-langkah dari cara pemilihan lokasi usaha strategis berikut ini:

1. Tentukan Budget

Langkah pertama sekaligus yang paling utama ialah menentukan budget. Meskipun terkadang ada lokasi strategis yang murah, umumnya harga sangat mempengaruhi kualitas dari lokasi usaha. Biasanya semakin tinggi dana yang diperlukan maka akan semakin tinggi juga peluang usaha di lokasi tersebut.

Selain itu, masih ada biaya tambahan lain yang juga perlu dipertimbangkan. Biasanya untuk lokasi usaha sewa memerlukan dana lebih yang digunakan sebagai deposit. Sementara itu, untuk beberapa area juga masih memerlukan pengurusan perizinan yang umumnya memakan biaya tidak sedikit.

2. Sesuaikan Target Pasar

Usai menetapkan budget untuk lokasi usaha, pengusaha perlu menyesuaikan target pasar dari usaha yang didirikan. Langkah ini sangat penting guna mempersempit area pilihan lokasi usaha. Dengan demikian lokasi usaha juga akan lebih mudah dijangkau oleh target pasar atau pembeli yang tepat.

Misalnya saja¸jenis usaha yang akan dibuka ialah jasa fotocopy. Dengan jenis usaha demikian, target pasar yang diperlukan ialah pegawai administrasi dan siswa/siswi sekolah. Artinya, lokasi usaha paling strategis untuk jenis usaha ini ialah lokasi yang dekat dengan lingkungan perkantoran dan sekolah.

3. Ketahui Daya Beli Warga di Sekitar Lokasi

Selanjutnya, ketahuilah bahwa umumnya penduduk sekitar di lokasi usaha merupakan target pasar yang utama. Dengan adanya fakta ini, pengusaha perlu melakukan riset untuk mengetahui kemampuan dan daya beli warga sekitar di lokasi akan produk atau jasa yang ditawarkan.

Amati kebiasaan pola konsumsi warga sekitar. Kemudian, bandingkan dengan harga barang atau jasa yang ditawarkan. Apakah harga yang ditawarkan dapat dijangkau oleh warga sekitar jika ditinjau dari pola konsumsinya? Jika iya, maka lokasi tersebut cukup strategis untuk dijadikan lokasi usaha.

4. Pastikan Adanya Kemudahan Akses Transportasi

Selain menurut target pasar, cara memilih lokasi usaha yang strategis juga termasuk memastikan kemudahan akses alat transportasi di lokasi tersebut. Adanya akses transportasi yang mudah membuat lalu lalang pada lokasi cukup ramai. Tentu saja keadaan ini dapat menguntungkan usaha.

Bukan hanya itu saja, lokasi usaha yang memiliki kemudahan akses alat transportasi akan lebih mudah dijangkau oleh pembeli. Dengan demikian minat konsumen untuk berkunjung dan membeli juga berpotensi untuk naik. Bukan hanya itu saja, ini juga dapat meningkatkan produktivitas usaha.

Mengapa demikian? Sebab dengan akses yang mudah dijangkau, pemilik usaha maupun karyawan yang bekerja di dalamnya akan lebih mudah untuk pergi bekerja. Akses mudah dapat mempersingkat waktu, semakin banyak waktu luang maka semakin besar produktivitas dan peluang yang bisa diciptakan.

5. Hitung dan Sesuaikan dengan Jarak Tempat Bahan Baku

Berikutnya, cara memilih lokasi usaha yang strategis juga memerlukan peninjauan jarak dari lokasi tempat bahan baku atau produksi barang. Hal ini perlu dipertimbangkan, terutama untuk pengusaha di bidang non-jasa, yang harus memperhitungkan biaya pengadaan barang atau produk yang dijual.

Lokasi usaha yang terlalu jauh dari tempat bahan baku atau lokasi produksi barang hanya akan membuat budget pengadaan barang melambung tinggi. Dana yang semula dapat dialokasikan untuk eskalasi usaha justru bisa terpakai habis untuk keperluan pengiriman bahan baku atau produk.

Meskipun jarak tempat bahan baku yang jauh memiliki peluang risiko pembengkakan dana yang tinggi, hal ini juga bisa diatasi dengan cara menyediakan ruang lebih. Ruang ini dapat dipakai sebagai tempat penyimpanan bahan baku. Dengan demikian frekuensi pengiriman, termasuk biayanya bisa ditekan.

6. Periksa Kompetitor di Sekitar Lokasi

Walaupun memiliki kompetitor dapat mendorong pengembangan usaha yang lebih efektif, tingkat persaingan yang terlalu tinggi tidaklah baik. Untuk cara memilih lokasi usaha yang strategis ini, pemilik usaha perlu memeriksa kondisi kompetitor di lingkungan sekitar lokasi usaha yang akan digunakan.

Apabila dari hasil pengamatan menemukan banyak kompetitor dalam skala besar di lingkungan tersebut, sebaiknya pilihlah lokasi lainnya untuk membuka usaha. Lokasi usaha dengan banyak kompetitor berskala besar merupakan lokasi yang kurang strategis untuk membuka usaha.

Kondisi lingkungan yang demikian justru akan membuat usaha susah untuk berkembang. Mengapa? Sebab kompetitor sudah lebih diketahui dan dipercaya oleh konsumen. Untuk membuka usaha di dekatnya berarti memerlukan inovasi yang bisa mendorong daya saing usaha agar lebih unggul.

7. Ketahui Tingkat Keramaian dan Keamanan Lingkungan

Tingkat mobilitas suatu lokasi memang mempengaruhi potensi jumlah kunjungan pembeli. Namun, perlu diketahui apakah mobilitas yang tinggi tersebut berpotensi untuk melakukan pembelian atau tidak. Pastikan untuk membuka usaha di lokasi yang bukan hanya untuk di lewati saja.

Sebagai contoh, ada lokasi di pinggir jalan raya lintas provinsi. Meskipun ada peluang untuk orang yang melintasi jalan tersebut berkunjung, namun umumnya jalan raya lintas provinsi dilewati oleh kendaraan dengan kecepatan tinggi. Tentu akan lebih menguntungkan jika membuka usaha di lokasi rest area.

Selain mengetahui keramaiannya, ketahui juga tentang keamanan dari lokasi tersebut. Lokasi usaha dengan keamanan yang rendah bukan hanya merugikan usaha saja namun juga dapat membahayakan keselamatan pemilik maupun karyawan usaha tersebut.

Tingkat keamanan yang tinggi juga berguna untuk menjamin properti bisnis tetap aman. Dengan adanya properti yang tetap terjaga dan rasa aman pada konsumen dan penjual, usaha dapat berjalan dengan lancar dan konsumen akan tertarik untuk mengunjungi lokasi usaha tanpa banyak pertimbangan.

8. Ketahui Sistem Perizinan Lokasi Usaha di Lingkungan Sekitar

Berbeda jenis usaha tentu juga akan berbeda sistem perizinannya. Umumnya warga sekitar cenderung menolak jenis usaha yang menimbulkan keramaian, kebisingan, atau pembuangan limbah tertentu. Periksa apakah jenis usaha yang akan dibuka berpotensi diterima oleh lingkungan tersebut.

Banyak hal perlu diperhatikan sebagai cara memilih lokasi usaha yang strategis. Selain melakukan cara di atas, siapkan juga dokumen-dokumen pendukung lainnya untuk keperluan mengurus lokasi usaha.

Salah satu dokumen resmi yang wajib dimiliki sebelum membuka lokasi usaha ialah SIUP atau Surat Izin Usaha Perdagangan. Ini merupakan surat izin operasional untuk melakukan kegiatan usaha di bidang perdagangan, barang maupun jasa. SIUP berlaku selama lima tahun.

SIUP bisa didapatkan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Surat izin ini bisa digunakan sebagai bukti bahwa usaha yang dijalankan merupakan usaha yang resmi dan sah diakui oleh negara. Pastikan untuk mengurus SIUP untuk menjamin keresmian usaha.