free page hit counter

8+ Tips buat yang Ingin Berinvestasi di 2022

Artikel diperbarui pada 5 Januari 2022.

Mungkin kamu berencana untuk melakukan investasi pada tahun 2022, tetapi kamu belum yakin jenis mana yang harus dipilih untuk menghasilkan keuntungan. Sebelum berinvestasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama instrumen investasi yang dipilih.

Tips memulai investasi di tahun 2022

1. Pilih platform yang tepat

Berinvestasi itu seperti menanam pohon. Surfing banyak dan temukan platform investasi yang tepat untuk pemula dan jangan mengikuti cara berinvestasi yang salah karena akan sangat merugikan.

2. Tanamkan pola pikir yang tepat

Optimis, pantang menyerah dan tidak takut mengambil resiko. Kembangkan pola pikir itu sebelum kamu memulai. Mindset adalah salah satu dari sekian banyak hal yang mempengaruhi kesuksesan selain kerja keras, pengalaman, keahlian, networking dan lain sebagainya, karena mindset pada dasarnya mempengaruhi kebiasaan dan tindakan sehari-hari. Kesuksesan dipengaruhi oleh pola pikir 80 persen memiliki dan 20 persen menjadi keahlian.

3. Jangan abaikan inflasi

Cara berinvestasi seperti ini harus dihindari. Jika kamu mengabaikan inflasi saat memilih sarana investasi jangka panjang, investasi tersebut dapat menurunkan daya beli. Menurut laporan Bank Indonesia, Indonesia memiliki tingkat inflasi sebesar 8,79 persen pada Agustus 2013 dan 8,61 persen pada Juli 2013. Artinya, jika kamu berinvestasi di bank milik negara, deposito yang menawarkan bunga 5,46 persen selama 1 tahun, atau bahkan di bank swasta non-mata uang, yang dikenal dengan suku bunga tinggi, 7,21 persen selama 1 tahun, kamu berisiko mengalami kerugian. inflasi, yaitu nilai uang tunai akan berkurang oleh inflasi.

4. Bagi modal

Salah satu hal yang harus diperhatikan agar metode investasi untuk pemula bisa terwujud adalah membagi terlebih dahulu modal yang kamu miliki ke dalam aset yang berbeda atau yang biasa disebut dengan diversifikasi. Contoh yang terkenal adalah diversifikasi ke emas, ekuitas, real estat, dan sekuritas utang.

5. Pilih investasi yang tepat

Bagaimana kamu dapat berinvestasi dalam hal ini harus disesuaikan dengan tujuan dan kemampuan finansialmu. Ada berbagai jenis investasi yang dapat ditemukan di pasar saham. Saham, obligasi, deposito dan banyak lagi. Masing-masing jenis memiliki manfaat dan kelebihannya masing-masing dan tentunya dengan kisaran risiko yang berbeda.

Urutan jenis risiko tertinggi dan penghargaan tertinggi adalah saham, reksa dana, obligasi dan terakhir deposito. Untuk berinvestasi saham kamu harus kuat mental dan mempelajari seluk beluk berinvestasi saham untuk mengetahui risikonya. Salah satu cara terbaik untuk mengetahui cara berinvestasi yang benar adalah dengan menghadiri lokakarya investasi atau berkonsultasi dengan ahli yang berpengalaman.

6. Mulai dengan investasi kecil

Untuk meningkatkan kepercayaan diri, memulai dengan modal kecil adalah cara berinvestasi pemula. Pilih investasi yang dijamin dan berkinerja baik selama 5-10 tahun terakhir. Kamu dapat berdiskusi lebih lanjut dengan broker. Untuk referensi, baca lebih banyak buku tentang tips bermain saham untuk pemula atau hadiri seminar dan perkembangan saham di Internet.

7. Jangan terlalu berlebihan

Ketakutan terbesar kebanyakan orang adalah kehilangan uang. Kamu akan terbiasa dengan kondisi pasar dari waktu ke waktu. Tetap tenang dalam menghadapi keadaan yang ada dan sebisa mungkin agar tidak terlilit hutang. Berinvestasi terlalu banyak mempengaruhi mental dan psikologis, terutama bagi pemula. Jangan mudah disesatkan oleh hal-hal atau rekomendasi tentang cara berinvestasi yang menurut kamu belum tentu benar.

8. Jangan terlalu sering memantau

Hal ini dapat diterapkan jika kamu ingin berinvestasi dengan aman dan tenang karena terlalu sering memantau atau memantau perkembangan investasi menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan dalam mengambil keputusan.

Singkatnya, tujuan utama berinvestasi adalah membangun kekayaan dalam jangka panjang. Jadi apa yang terjadi pada kinerja investasi sehari-hari kurang relevan. Karena itu, periksalah investasimu, misalnya sebulan sekali. Jangan sampai karena terlalu berapi-api ingin belajar dan mengikuti cara berinvestasi yang ada, kamu malah merasa tidak aman dan tenang.