free page hit counter

Mempelajari Unsur dan Prinsip Dasar Desain Grafis

Artikel diperbarui pada 3 November 2021.

Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah desain grafis, dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemukan contoh penerapan desain grafis.

Salah satu yang paling umum adalah desain pada kemasan produk. Tapi tahukah Kamu apa itu desain grafis?
Desain grafis adalah bentuk komunikasi visual yang menggunakan elemen grafis seperti gambar, teks, warna, dan sebagainya untuk menyampaikan informasi secara efektif.

Contoh penerapan desain grafis selain kemasan produk, antara lain poster, billboard, brosur dan masih banyak lagi.

Nah, jika melihat beberapa contoh desain grafis di atas, keempatnya memiliki kombinasi warna, grafis, dan tulisan yang serasi dan menyatu, ya. Sehingga terlihat sangat menarik untuk disimak.

Perlu Kamu ketahui bahwa dalam membuat desain, kita tidak bisa asal-asalan. Kita harus memikirkan kombinasi warna yang tepat, ukuran gambar, teks, proporsi, dan sebagainya.

Itulah mengapa penting bagi kita untuk mempelajari dasar-dasar desain grafis.

Ada dua hal yang menjadi dasar dari desain grafis, yaitu elemen dan prinsip. Kami akan membahas keduanya secara rinci dalam artikel ini. Jadi baca sampai habis, ya!

Unsur- Unsur Desain Grafis

Ada 9 jenis unsur desain grafis termasuk titik, garis, bidang, ilustrasi, tipografi, warna, gelap dan terang, tekstur dan ruang.

Pada artikel kali ini kita akan membahas 6 elemen tersebut, ya. Nah, kalau mau tahu penjelasan lebih lengkapnya bisa cek di aplikasi Ruangsiswa!

#1. Titik

Titik adalah bentuk kecil yang tidak memiliki dimensi. Secara umum, titik adalah lingkaran sederhana, tak termampatkan, tak bersudut, dan tak berarah.

Titik cenderung muncul berkelompok, dengan variasi tertentu dalam jumlah, susunan, dan kepadatan. Titik dapat terbentuk jika didukung oleh gerakan, cahaya, dan warna.

Titik-titik yang bergeser dapat memberikan kesan garis, munculnya sinar pada titik-titik memberikan kesan mengkilat dan munculnya titik-titik berwarna yang diletakkan berdekatan memberikan kesan bahwa ada warna lain, atau munculnya warna baru.

#2. Garis

Garis adalah kombinasi dari beberapa elemen titik yang sejajar satu sama lain dan dengan demikian membentuk satu kesatuan.

Unsur garis akan selalu hadir dalam desain apapun. Bisa berupa panjang, pendek, lurus, melengkung, tebal, tipis, bergaris, dan sebagainya.

Setiap bentuk garis akan memberikan kesan yang berbeda. Misalnya, garis tebal akan memberikan kesan kokoh, sedangkan garis tipis atau melengkung akan tampak lebih fleksibel dan dinamis.

Garis dalam desain berfungsi untuk menciptakan keteraturan, memperjelas titik-titik tertentu dan dapat digunakan saat membuat grafik atau diagram.

#3. Bidang

Bidang adalah garis yang ujung-ujungnya bertemu dan membentuk daerah tertutup.

Elemen yang satu ini juga sering digunakan dalam desain. Bidang menempati ruang dua dimensi atau dua dimensi, yaitu hanya memiliki dua dimensi (panjang dan lebar).

Penggunaan elemen bidang dalam desain grafis tidak hanya dimaksudkan untuk mendefinisikan suatu objek, tetapi juga menambah daya tarik tata letak dan membantu menyampaikan ide-ide desainer kepada publik.

#4. Warna

Warna merupakan elemen yang tidak kalah penting dalam desain grafis. Warna dapat memberikan makna dan tema pada sebuah desain.

Unsur-unsur tersebut dibagi menjadi dua kategori, yaitu warna yang diciptakan oleh cahaya (RGB) dan warna yang dibuat dari unsur tinta (CMYK).

Nah, untuk mendapatkan sebuah karya yang menarik, pemilihan warna tidak boleh sembarangan.

Biasanya, desainer membuat palet warna atau kumpulan warna yang digabungkan, sehingga menghasilkan kombinasi warna yang unik dan menarik.

Selain itu, ukuran warnanya juga harus sesuai dengan takarannya, ya. Pemberian warna yang terlalu banyak (variatif) pada desain justru membuat tampilannya terlihat norak.

#5. Tekstur

Tekstur adalah visualisasi permukaan suatu benda yang dapat dinilai dengan dilihat atau disentuh. Misalnya, pola permukaan suatu benda.

Ada yang halus, kasar, lembut, halus, berpori, mengkilap, dan sebagainya. Menggunakan tekstur dapat menambah dimensi dan memperkaya tata letak sehingga objek menjadi hidup.

Selain itu, tekstur juga dapat memastikan bahwa penonton mendapatkan perasaan atau emosi tertentu dalam sebuah desain.

Tekstur dapat dibedakan menjadi 2 yaitu tekstur visual dan tekstur taktil.

  • Tekstur visual adalah tekstur yang dapat langsung dirasakan oleh penglihatan.
  • Tekstur taktil adalah tekstur yang dapat dirasakan dengan penglihatan dan sentuhan.

#6. Ruang

Saat membuat desain, Kamu mungkin ingin memasukkan objek yang berbeda agar terlihat lebih kaya dan lebih menarik.

Namun, terkadang benda yang terlalu banyak dan menumpuk bisa membuat mata penonton kenyang. Oleh karena itu, elemen ruang sangat dibutuhkan.

Ruang adalah jarak antara elemen desain grafis, seperti objek, latar belakang, dan teks. Tanpa ruang, kita akan sulit mencerna informasi yang ingin kita sampaikan.

Nah, sekarang Kamu sudah mengetahui berbagai elemen desain grafis. Selanjutnya kita akan membahas bagaimana menata elemen-elemen tersebut sehingga menghasilkan karya yang bagus dan enak dipandang.

Kuncinya adalah memahami prinsip-prinsip desain grafis. Wow, apa saja prinsip-prinsip desain grafis?

Prinsip Desain Grafis

Dalam desain grafis, ada delapan prinsip utama yang harus diperhatikan. Ini termasuk kesatuan, keseimbangan, proporsi, penekanan, ritme, kesederhanaan, kejelasan dan ruang.

Kita akan membahas lima dari delapan prinsip desain grafis, ya.

#1. Kesatuan (Unity)

Kesatuan dalam desain grafis berarti koherensi, konsistensi, keutuhan dan keselarasan semua elemen desain.

Dengan memperhatikan prinsip kesatuan, karya yang kita buat dapat lebih koheren dan menghasilkan tema yang kuat.

Misalnya, saat memilih shade warna dalam sebuah desain, Kamu bisa menggunakan palet warna agar tidak ada warna yang saling bertabrakan.

Selain itu, Kamu juga dapat menggunakan font yang sama atau sama jika desain Kamu mengandung banyak teks.

#2. Keseimbangan (Balance)

Nah, dalam desain tidak hanya semua elemen yang harus dimiliki bersama, tetapi juga memperhatikan komposisi masing-masing. Untuk itu diperlukan prinsip keseimbangan.

Dengan menerapkan prinsip keseimbangan, desain yang kita buat akan memiliki estetika yang baik dan lebih komunikatif.

Ada dua pendekatan prinsip keseimbangan dalam desain grafis, yaitu keseimbangan simetris, asimetris, sama dan radial.

#3. Proporsi (Proportion)

Secara matematis, proporsi adalah perbandingan antara satu bagian dengan bagian lainnya. Dalam desain, proporsi digunakan sebagai skala untuk membandingkan elemen individu.

Misalnya, Kamu ingin membuat desain poster film. Jadi bagian yang ingin Kamu tunjukkan kepada penonton adalah gambar dan judul filmnya.

Jadi bagian dari kedua elemen ini pasti akan lebih besar dari yang lain.

#4. Penekanan (Emphasis)

Penekanan adalah cara menentukan bagian mana yang diprioritaskan dalam desain Kamu.

Biasanya bagian ini merupakan informasi atau kesan yang ingin kita sampaikan kepada audiens. Nah, penekanan dan proporsi tentu saling berkaitan, ya.

Unsur-unsur yang menurut Kamu menjadi prioritas tentu akan memiliki andil yang lebih besar dibandingkan dengan unsur-unsur lainnya.

3 jenis penekanan dalam desain grafis

  1. Hirarki, yang ditentukan oleh urutan atau janji.
  2. Skala dan proporsi, yaitu menekankan informasi yang paling penting dengan ukuran font yang lebih besar atau mengambil lebih banyak ruang desain.
  3. Kontras, yaitu menempatkan dua elemen desain yang saling bertentangan dalam satu bingkai desain.

#5. Irama (ritme)

Irama dalam desain grafis adalah pengulangan atau variasi elemen desain. Irama dapat dihasilkan dari pengulangan elemen yang sama dengan cara yang konsisten, atau dari elemen yang berbeda (dalam bentuk, ukuran, posisi, atau elemen) tetapi membentuk pola ritme.

Oleh karena itu, ritme dapat menyebabkan pandangan pemirsa berpindah dari satu pola ke pola lainnya, menciptakan aliran tampilan saat melihat desain yang Kamu buat.

Nah, itulah elemen dan prinsip dasar dalam desain grafis yang perlu Kamu pahami dengan baik.

Semoga setelah mempelajari materi ini anda semakin mahir dalam membuat desain. Kembali ke definisi aslinya, desain grafis bukan hanya sebuah karya, tetapi juga sebagai media penyebaran informasi.

Jadi jangan sampai inti yang ingin kita sampaikan tidak tersalurkan dengan baik karena desain yang kita buat tidak memperhatikan prinsip desain di atas.

Tentu pembahasan tentang desain grafis masih sangat luas untuk dibahas.