free page hit counter
Skema bantuan kartu Sembako dari Pemerintah
Skema bantuan kartu Sembako dari Pemerintah. | via cnbcindonesia.com

Ini Skema Bantuan Kartu Sembako dari Pemerintah, Diperpanjang Sampai Desember

Artikel diperbarui pada 19 Juli 2021.

Skema bantuan kartu Sembako dari Pemerintah
Skema bantuan kartu Sembako dari Pemerintah. | via cnbcindonesia.com

Pemerintah memutuskan untuk menyalurkan Kartu Sembako hingga 14 bulan. Saat ini pemerintah juga masih mendata kembali karena diperkirakan jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) kartu sembako akan bertambah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, target penerima manfaat program Kartu Sembako sebanyak 18,8 juta KPM. Namun realisasinya, sampai dengan Juni 2021 baru disalurkan kepada 13,12 juta KPM dengan nilai Rp 24,11 triliun atau 59,8% dari pagu anggaran yang sebesar Rp 42,37 triliun.

Sehingga, Kementerian Sosial akan menambah 5,6 juta KPM baru agar penyaluran kartu sembako bisa memenuhi target 18,8 juta KPM, untuk bisa menyalurkan Rp 200.000 per bulan kepada KPM.

“Ibu Mensos (Tri Rismaharini) akan sanggup menambah hingga memenuhi 18,8 juta yang (disalurkan) Rp 200.000 per bulan,” jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers Sabtu (18/7/2021).

“Karena berarti masih punya lebih dari 5,6 juta kelompok penerima yang bisa dapat sembako hingga Desember nanti,” kata Sri Mulyani melanjutkan.

Nah, dalam penyaluran program Kartu Sembako ini, pemerintah memutuskan akan menambah lagi penyaluran dua bulan, untuk bulan Juli dan Agustus dengan tambahan anggaran Rp 7,52 triliun. Sehingga bagi KPM akan menerima Rp 400.000 yang pembayarannya akan dibayar pada bulan Juli.

Program Kartu Sembako ini adalah program yang sudah berjalan sejak Juni 2020 yang kemudian dihentikan pada Mei 2021. Dan pemerintah memutuskan untuk memperpanjang lagi program ini selama dua bulan.

“Jadi untuk 18,8 juta keluarga pemegang Kartu Sembako akan dialokasikan dalam satu tahun ini jadi Rp 49,89 triliun. Dalam 2021 dapat 14 bulan pembayaran,” jelas Sri Mulyani.

Kemudian untuk program BST, pemerintah menargetkan penyaluran kepada 10 juta KPM dengan alokasi anggaran sebesar Rp 17,46 triliun. Total realisasinya sudah mencapai Rp 12,31 triliun atau sebesar Rp 68,1% dari pagu anggaran. Dengan nilai penyaluran kepada masing-masing KPM sebesar Rp 300.000 per bulan.

Sama halnya seperti Kartu Sembako, pemerintah juga memutuskan untuk menambah penyaluran sebanyak dua bulan. Dimana BST untuk bulan Mei dan Juni akan dibayarkan pada Juli 2021 dalam sekali penyaluran. Adanya usulan tambahan anggaran untuk perpanjangan BST masih diajukan oleh Kemensos.

“Kementerian Sosial telah melakukan realokasi anggaran PKH sebesar Rp 0,4 triliun dan Kartu Sembako Rp 2,75 triliun untuk perpanjangan BST selama dua bulan. Kekurangan anggaran pembiayaan perpanjangan BST masih dalam proses usulan tambahan anggaran,” jelas Sri Mulyani.

Kepada 28,8 juta KPM yang menerima Kartu Sembako dan BST ini, pemerintah akan menambah lagi 10 kg beras untuk setiap KPM yang akan disalurkan melalui Perum Bulog, dengan anggaran sebesar Rp 2,58 triliun. “Ini sekitar lebih dari 250 ribu ton yang akan dikeluarkan dari gudang Bulog dan akan dibagikan untuk keluarga PKH, BST, dan penerima kartu sembako,” jelas Sri Mulyani.

Menteri Sosial Tri Rismaharini menambahkan, bantuan Kartu Sembako untuk 18,8 juta KPM diketahui juga merupakan penerima insentif program keluarga harapan (PKH). Saat ini pihaknya masih akan mencari lagi 5,6 juta KPM baru untuk bisa mendapatkan insentif Kartu Sembako ini.

Dalam penyaluran tambahan 10 kg beras, Risma mengatakan, penyalurannya akan dilakukan langsung oleh Bulog. “Penerimaan beras akan disalurkan oleh Bulog. Totalnya ada tambahan sebesar Rp 5,6 juta di Jawa. Total di Indonesia 8,8 juta,” ujarnya.

“Kemudian kartu sembako ditambah dua bulan totalnya. Nanti seolah-olah seperti 14 bulan, akan diterimakan di Juli dan Agustus. Jadi peserta 18,8 juta kartu sembako ada tambahan dua bulan, per bulannya Rp 200.000 per bulan,” kata Risma melanjutkan.

Angka target penerima Kartu Sembako yang sebanyak 18,8 juta tersebut, kata Risma saat ini masih terus dinamis, karena beberapa masyarakat ada yang pindah dan meninggal dunia. Adapun penyaluran Kartu Sembako dan BST ini masing-masing akan disalurkan oleh PT Pos dan Himpunan Bank Negara (Himbara).

“Sehingga harus ganti data baru ke Himbara, terutama untuk PKH dan kartu sembako untuk mengubah data tersebut. Sehingga ini kenapa belum tuntas 18,8 juta,” jelas Risma.