free page hit counter
salat sunnah idul adha
Salat sunnah Idul Adha | Via pexels.com

Idul Adha Identik dengan Kurban, Pahami Dulu Definisi dan Hukumnya

Artikel diperbarui pada 5 Juli 2021.

Kurban adalah ibadah khusus yang hanya ada di Idul Adha. Menyembelih kurban karena Allah semata dan membaginya kepada saudara sesama muslim merupakan makna umum dari kurban. Lantas apa definisi kurban sesuai syariat? Simak di artikel berikut ini ya.

definisi idul adha
Definisi Idul Adha | Via pexels.com

Bagi umat Islam Indonesia tidak heran dengan fenomena kurban. Kurban selalu beriringan dengan hari raya Idul Adha dan jamaah haji. Kurban disembelih pada hari raya Idul Adha setelah salat Ied hingga habisnya hari tasyrik (3 hari).

Pada saat yang bersamaan para jamaah haji sedang berkumpul di padang Arofah  untuk menjalankan ibadah wukuf yang wajib.

Hari tasyrik adalah hari khusus yang siapa pun seorang muslim dilarang melakukan puasa.

Mengapa di larang puasa? Karena ada hari ini adalah hari bersuka cita dan bergembira dengan turunnya rahmat Allah untuk manusia.

Kali ini kita akan membahas apa definisi kurban, hukum kurban dan kurban nazar. Yuk, simak artikel ini sampai selesai ya.

Definisi Kurban

Sebelum kita belajar banyak tentang kurban alangkan baiknya bila kita pelajari dulu apa itu kurban.

Kurban berasal dari bahasa arab yaitu kata Udhhiyah. Udhhiyah berasal dari kata dhuha artinya matahari meninggi.

Mengapa? Karena hewan kurban mulai disembelih pada waktu matahari mulai meninggi.

Kurban menurut syariat adalah hewan ternak yang disembelih sebagai wujud pengabdian seorang hamba kepada Allah pada waktu hari raya Idul Adha.

Baca juga: Hukum Salat Idul Adha Beserta Niat Agar Ibadah Sesuai Syariat

Hukum Kurban

hukum kurban
Hukum Kurban | Via pixabay.com

Pada prinsipnya sumber dasar hukum kurban adalah ijma’ ulama berdasarkan Al Quran:

“Maka laksanakanlah salat karena rabbmu dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)” (QS. Al Kautsar: 2)

Ada juga sabda dari baginda nabi Muhammad SAW sebagai berikut:

“Tidak ada amalan anak Adam pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai Allah dari pada mengalirkan darah hewan. Ia pasti akan didatangkan pada hari kiamat berikut tanduk dan kakinya. Darah kurban akan menetes di suatu tempat yang dikehendaki Allah sebelum jatuh ke tanah. Jadi ikhlaskanlah kurban kalian” (HR. Hakim, Ibnu Majah dan At Tirmidzi)

Sahabat Anas bin Malik meriwayatkan dalam sebuah hadis:

“Rasulullah SAW berkurban dua ekor kambing kibas warna putih dan memiliki tanduk. Aku melihat beliau menempelkan kedua telapak kakinya ke atas leher bagian samping keduanya. Sambil membaca basmalah dan takbir kemudian menyembelih kambing dengan tangan beliau sendiri”. Selanjutnya Anas bin Malik melanjutkan “Aku telah berkurban dengan kedua hewan tersebut (dua kambing kibas)”.

Ulama telah sepakat tentang sunnahnya syariat kurban. Pada prinsipnya hukum kurban adalah sunnah muakad yang sifatnya kifayah.

Kurban Nazar

kurban nazar
Kurban Nazar | Via pixabay.com

Berdasar beberapa keterangan, kurban itu hukumnya tidak wajib. Berdasarkan hadis Abu Bakar dan Umar. Mereka tidak berkurban karena khawatir kurban dipahami sebagai amalan yang wajib.

Ada sebuah hadis dari imam Ad Daruqutni yang menjelaskan bahwa:

“Kurban telah diwajibkan kepadaku namun bukan kwajiban bagi kalian. Jika salah seorang anggota keluarga ada yang sudah berkurban, maka sudah cukup baginya. Meskipun kurban sunnah bagi setiap orang” (Ad Daruqutni)

Apabila di antara mereka tidak ada yang mau berkurban, maka semuanya terkena hukum makruh.

Hukum kurban  menjadi wajib bila seseorang bernazar untuk kurban. Istilahnya kurban nazar. Misalnya saja seseorang bilang begini:

“Kurban ini wajib bagiku dan kupersembahkan untuk Allah.

“Kurban wajib atasku untuk mengorbankan hewan ini”.

Atau dengan cara mengkhususkan seperti pernyataan:

“Ini adalah hewan kurbanku”

Atau ada orang bilang “Aku jadikan hewan ini sebagai kurban”.

Baca juga: Hikmah Idul Adha Ini Harusnya Kamu Rasakan Ketika Lebaran Haji Tiba

Kesimpulan

Kurban adalah sebuah aktifitas menyembelih kurban pada hari raya Idul Adha dengan niat ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah semata.

Memahami definisi kurban sangat penting bagi kamu agar tidak salah memahami apa itu kurban. Tidak ada yang sia sia dengan menyembelih kurban pada hari raya Idul Adha karena akan memperoleh kemuliaan, anugerah dan ampunan dari Allah.

Jangan  pernah merasa khawatir karena berkurban akan habis harta kamu. Justru sebaliknya akan bertambah dan berlipat ganda.

Allah yang akan menggantinya dengan yang lebih baik dari hewan kurban yang sudah kamu kurbankan di jalan Allah hanya karena Allah semata.