Artikel diperbarui pada 18 September 2022.
Bosan dengan kerjaan tapi belum yakin ingin resign atau bertahan? Jenuh memang hal biasa dalam dunia kerja. Sebelum kamu ajukan surat pengunduran diri, simak dulu pertimbangan di bawah ini. Pertimbangkan alasan kamu resign atau bertahan, dan pahami risiko keputusan kamu.
Menjadi karyawan di sebuah perusahaan selain enak juga banyak dilema yang dialami, sehingga kadang terpikir dalam diri untuk berhenti atau bertahan dengan pekerjaan yang membosankan.
Buat kamu yang sedang galau dengan dua pilihan tersebut, coba baca saran di bawah ini agar tidak semakin kalut.
Baca Juga: Cara Mempromosikan Diri di Jobstreet Supaya Cepat Di-Hire
Jangan resign jika belum lakukan ini:
Daftar Isi
Tidak Ada Pekerjaan yang Lebih Menjanjikan
Banyak alasan orang resign, ada yang sekedar bosan atau sudah tidak kuat bertahan. Namun jangan sampai konyol melakukan resign tapi kamu tidak ada sumber daya dan penghasilan lain yang lebih menghasilkan, bahkan tidak jelas bulan depan apa bisa makan.
Bukannya mengurai masalah tapi justru menumpuk masalah.
Baca Juga: Kerja Freelance vs Full Time? Simak Dulu Pahit-Manisnya!
Sebelum resign pastikan kamu punya rencana cadangan:
- Usaha baru walau kecil-kecilan
- Pekerjaan baru yang sepadan atau lebih menghasilkan
- Biaya hidup untuk beberapa bulan ke depan
Bukan Karena Karir yang Naik
Hampir mirip seperti nomor pertama, jangan sekedar resign jika emosi semata. Pastikan tujan karir kamu selanjutnya jelas dan berkelas.
Bukan tidak mungkin jika kamu resign dari tempat kerja saat ini akan terhindar dari masalah sejenis seperti di tempat kerja kamu yang lama, jika masalah dan bebannya sama atau lebih, bisa jadi tua sebelum waktunya.
Sebelum resign kamu harus pikirkan matang-matang dan terencana, pastikan kamu resign untuk tujuan karir dan kesuksesanmu bukan untuk kemunduran dan masalah yang lebih parah.
Belum Pengajuan Karir dengan Atasan
Tidak ada salahnya sebelum kamu berencana resign dari tempat kerja untuk membicarakan kenaikan gaji atau jabatan yang lebih tinggi.
Perusahaan tentu akan mempertimbangkan, daripada merekrut karyawan baru dan mengajari dari awal lebih baik menambahkan gaji bagi karyawan yang sudah ahli.
Baca Juga: Cara Jawab Pertanyaan Tujuan Kerja Saat Wawancara dengan HRD
Selain memperjuangkan karir, jelaskan juga ke atasan keinginamu menjadi lebih ahli dan agar skill semakin terasah. Mintalah kritik dan saran membangun dari atasan agar kamu siap untuk karir yang lebih mapan.
Tapi jika atasan kamu cuek, memang sudah waktunya cari pekerjaan lain.
Waktu Terbaik Untuk Resign
Pekerjaan itu pilihan, artinya dengan kamu melamar di tempat kerjamu yang sekarang ini adalah pilihan yang di awal dulu kamu putuskan jadi kamu harus berjuang sampai babak paling mutakhir, fight until the end!
Tapi ada kalanya resign memang harus dilakukan, berikut hal-hal yang perlu kamu permtimbangkan:
Skill tidak Ada Perkembangan
Selain menikmati gaji yang kamu terima sebulan sekali, menjadi karyawan juga harus melatih perkembangan diri. Kerja di perusahaan tapi tugas yang kamu emban hanya monoton itu saja dan tetap dengan keahlian yang sama seperti sejak awal kamu apply di bulan pertama.
Baca Juga: Tujuan Karir: Kenapa Perusahaan Ingin Tahu & Cara Jawab
Ketika kamu tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan skill dan diri sendiri, sudah waktunya untuk mengakhiri.
Jenjang Karir tidak Menentu
Entah kamu sebagai karyawan tetap atau paruh waktu, untuk mempertimbangkan resign dari tempat kerja saat ini juga butuh pertimbangan, selain skill apakah karir kamu juga bisa naik atau bertahan.
Berikut beberapa faktor kenapa karir di tempat kerja tidak jelas:
a) Pekerjaan dengan skill khusus
Dengan banyaknya jumlah karyawan di tempat kerja, ternyata hanya kamu yang paham menggunakan alat atau metode tertentu.
Baca Juga: Lamaran Kerja Sering Ditolak? Baca Ini Dijamin Langsung Semangat
Agar bisa naik jenjang karir, perhatikan apakah ada junior baru yang bisa kamu wariskan ilmu kepadanya sehingga kamu bisa mengajukan pangkat yang lebih tinggi.
Jika tidak ada, resign saja dan cari kerjaan lainnya.
b) Atasan yang belum naik jabatan
Faktor di kolom (a) sudah kamu terapkan, tapi atasan kamu belum naik jabatan, ya sama saja.
Sebagai solusinya, bicaralah dengan bos atasan kamu apakah memungkinkan untuk membentuk divisi ke dua.
Jika tidak mungkin untuk membentuk divisi ke dua, sudah saatnya kamu membentuk divisi baru di tempat kerja lainnya.
Semoga beberapa hal di atas menjadi pertimbangan kamu apakah lanjut bertahan atau resign dari pekerjaan. Semoga sukses!
Baca Juga: Gaji Selalu Habis? Ini 7 Cara Atur Keuangan Pribadi Buat Karyawan Kantoran