free page hit counter

Kiat Memanej Waktu agar Lebih Produktif

Artikel diperbarui pada 10 November 2022.

Businessman holding an hour glass, signifies the importance of being on time Free Photo
Waktu Bagaikan Pedang | RAWPIXEL.COM_FREEPIK

Kamu harus sadar bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga, terlebih kamu kaum muda harus mempergunakannya untuk hal-hal bermanfaat dan produktif, baik dunia ataupun akhirat. Waktu 24 jam jangan sampai terbuang begitu saja tanpa menghasilkan suatu apapun, apalagi di masa segala sesuatu dikerjakan serba remote dan from home sehingga kualitas diri menurun dan tidak menghasilkan sesuatu. Pola seperti ini harus diperbaiki, agar hidup lebih aktif dan produktif yuk baca bagaimana para ulama memenej waktu mereka.

Sangat banyak dari tokoh kaum muslimin yang waktunya mereka fokuskan untuk hal-hal bermanfaat dan membatasi terhadap perkara sia-sia, bahkan bisa dikata mereka “pelit” dengan waktu yang mereka punya karena tidak ingin waktu mereka terbuang percuma. Ambil contoh ulama kenamaan Imam Ibn Aqil:

“Saya tidak boleh mempergunakan waktu untuk hal yang tidak berfaidah, bahkan jika mulutku sudah letih berucap, mata sudah lelah membaca maka saya gunakan otak untuk memikirkan ide-ide kreatif sembari tiduran supaya ketika saya bangun sudah ada materi yang bisa saya tulis. Sebisa mungkin saya menghemat waktu bahkan saat makan, seperti lebih memilih makan kue daripada roti yang keras karena lebih cepat dikunyah sambil sesekali minum air, sehingga waktu makan saya bisa lebih cepat.”

Dengan cara menejemen waktu yang begitu luar biasa, berhasillah Imam Ibn Aqil menulis sebuah karya fonumenal di banyak cabang ilmu. Di antara karya terkenal Ibn Aqil adalah kitab berjudul “Al Funun” yang berjumlah 800 jilid dimana isinya mencakup segala jenis disiplin ilmu seperti tafsir al Quran, fikih, ushul fikih, akidah, nahfu, syair dan lainnya. Sehingga Ad Dzahabi memberikan pujian setinggi langit terhadap karya beliau tersebut:

“Di dunia ini tidak ada manusia yang menulis sebuah kitab yang lebih besar daripada kitab Al Funun.”

Di zaman sekarang banyak sekali orang yang membuang-buang waktu untuk mengerjakan hal-hal yang tidak ada manfaanya samasekali, tidak untuk dunia ataupun akhirat. Seperti ngobrol ngalor-ngidul bahas sesuatu yang tidak jelas, mengghibah orang lain tanpa bukti valid, membuat konten prank yang menggangu dan menyakiti orang dengan tujuan bercanda, membuang waktu untuk menonton konten nir faidah, dan hal lainnya yang tidak menambah ilmu dan kualotas diri, tidak menambah relasi juga tidak ada nilai pahala, bahkan berpotensi merusak produktifitas diri.

Ada beberapa cara agar kamu bisa memanfaatkan waktu yang kamu miliki dengan lebih optimal, di antaranya dengan memiliki me time yang berfaidah, menghindari perkara yang menjadi sebab santai-santai yang tidak berfaidah, makan secukupnya agar tidak mudah tertidur, harus memiliki niat yang kuat, jadwal dan kegiatan yang jelas serta menentukan sekala prioritas dalam hidup kamu.

Sebagai contoh, Imam Ibn Wardi pernah mengkalkulasikan sebarapa produktif Imam Ibnul Jauzi dengan cara menghitung seluruh catatan beliau kemudian membagi dengan usia hidup beliau sehingga ditemukan jumlah rata-rata karya yang di tulis oleh Ibnul Jauzi adalah sembilan lembaran besar tulisan per hari, menggunakan pena dan tinta celup pastinya. Luar biasa!

Catatan sejarah para ulama dan orang besar di atas semuanya adalah fakta dan bukan dongeng di twitter. Hasil karya tulis mereka ada dan bisa di akses di perpustakaan-perpustakaan besar, ada yang sudah diterjemahkan dan ada yang digunakan sebagai bahan kaji di banyak kelas-kelas ilmiah.

So, dengan memenej waktu yang baik dan memahami akan betapa pentingnya nilai waktu, kamu juga bisa berkarya dengan baik dan mengeluarkan sisi produktif dalam diri kamu kemudian mengolahnya menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat untuk dunia ataupun akhirat.

Kamu juga bisa membuat tabel kegiatan harian agar bisa fokus dengan yang kamu kerjakan. Semoga bermanfaat dan tetap semangat!