Info Aplikasi Keuangan, Saham, Forex Teknik Penghasil Uang Online
Artikel diperbarui pada 22 September 2022.
Mesin pencari Google termasuk salah satu sumber yang paling berguna bagi komunitas global untuk menemukan informasi di Internet. Menurut Simon Rogers, banyak data editorial Google News Lab beralih ke Google untuk mempelajari lebih lanjut tentang berbagai fitur.
Lima hal yang paling banyak dicari untuk dipelajari selama pandemi adalah:
- Masker kain.
- Pembersih tangan.
- Kopi Dalgona.
- Roti yang enak.
- Adonan pizza.
Data ini dikumpulkan oleh Google Trends dalam periode dari 1 Januari 2020 hingga 31 Januari 2021 atau selama 13 bulan.
Google Trends menyediakan grafik statistik tentang topik yang paling sering dicari oleh pengguna Google.
Selain belajar, beberapa penelusuran lain juga naik tinggi saat terjadi pandemi. Beberapa topik yang paling dicari seperti:
- Tuhan
- Kebahagiaan
- Empati
Tahun lalu, kata “harapan” lebih sering ditelusuri di Google.
Trend Kata Kunci ‘Memasak’
Selama Pandemi Google Trends bukan satu-satunya sumber data di mana aktivitas dapur atau memasak menjadi salah satu aktivitas terpopuler selama pandemi.
Hal itu dilakukan Universitas Indonesia (UI) sebelumnya menerbitkan beberapa hobi yang populer saat pandemi. Peneliti UI Devie Rahmawati mengatakan penelitian dilakukan dengan mengamati aktivitas masyarakat di media sosial Twitter. Devie memantai 140 juta tweet dalam bahasa Indonesia setiap bulan selama delapan bulan penelitian dari Maret hingga November 2020.m
Memang di masa pandemi, masyarakat ingin mencoba beberapa aktivitas atau hobi baru yang menarik, salah satunya adalah memasak. Berbagi panduan memasak atau membuat roti buatan sendiri misalnya sudah biasa terjadi di media sosial.
Membuat Kue Sebagai Hobi Baru
Selama masa pandemi cukup banyak orang yang menyulap hobi ini menjadi sumber penghasilan baru. Berdasarkan pengamatan tim goodscoop.id, banyak usaha makanan rumahan baru yang mendaftar di GoFood.
Makanan yang muncul pun tak sekadar menu lokal nusantara. Banyak masyarakat
Sementara itu, banyak warga juga telah meneliti cara membuat masker kain dan hand sanitizer saat terjadi pandemi, karena merupakan kebutuhan penting saat terjadi pandemi.
Masker bedah dan N95, yang jarang ada pada awal pandemi, mendorong petugas kesehatan untuk menyarankan orang-orang untuk memakai masker kain selama aktivitas sehari-hari mereka.
Sementara itu, kedua jenis masker tersebut diutamakan untuk tenaga kesehatan.
Maka tak heran jika kondisi tersebut menyebabkan banyak orang membuat masker kain sendiri. Hal yang sama berlaku untuk pembersih tangan, yang jarang ada di pasaran.
Harga hand sanitizer di awal pandemi bahkan mencapai ratusan ribu rupiah.
Meningkatnya permintaan desinfektan tangan pada saat itu bahkan mendorong banyak orang untuk memproduksi desinfektan tangan dengan bahan berbahaya. Kondisi ini mendorong sejumlah laboratorium dan perguruan tinggi menyelidiki cara membuat hand sanitizer sendiri, termasuk masyarakat.