free page hit counter

Apa Itu Nilai Residu? Kenali juga Peran Penting dan Metodenya

Artikel diperbarui pada 16 Mei 2023.

Tidak aneh jika pertanyaan apa itu nilai residu dikaitkan dengan residu dalam ilmu kimia. Jika dalam ilmu kimia residu diartikan sebagai sesuatu yang tersisa, artinya jelas berbeda dalam ilmu ekonomi. Dalam ilmu ekonomi, nilai residu memiliki fungsi untuk menghitung penyusutan.

Penyusutan yang dimaksud adalah penyusutan terhadap taksiran yang dilakukan pada nilai aset yang tetap. Usia ekonomis aset yang sudah dipergunakan sebelumnya juga termasuk di dalamnya. Atas dasar perhitungan nilai tersebut akan didapatkan laporan catatan transaksi keuangan. Laporan tersebut tentunya akan lebih rapi dan mudah dipahami oleh siapa pun yang membacanya.

Perlu diketahui bahwa tidak semua aset tetap memiliki nilai residu. Salah satu penyebabnya adalah karena metode penghitungan nilai residu hanya digunakan untuk menghitung aktiva tetap berwujud saja. Inilah penjelasan terkait nilai residu selengkapnya.

Pengertian dari Nilai Residu di Dunia Akuntansi

“Apa itu nilai residu? Di dalam dunia akuntansi, jawaban untuk pertanyaan tersebut tidaklah sederhana. Sebelumnya, diinformasikan bahwa nilai tersebut merupakan nilai yang ada kaitannya dengan penyusutan terhadap taksiran nilai aset yang tetap.

Akan tetapi, metode penghitungan nilai residu hanya digunakan untuk menghitung aktiva tetap berwujud. Akibatnya, tidak semua nilai aset tetap memiliki residu. Contohnya adalah mesin produksi dan bangunan. Kendaraan pun termasuk di dalam contoh yang dimaksud.

Setiap perusahaan pasti memiliki aset tetap. Namun, ada masanya aset tetap tersebut sudah tidak memberikan manfaat positif bagi perusahaan. Dengan begitu, nilai residu untuk aset tersebut dinyatakan sudah tidak layak.

Ketika sudah tidak layak, aset tidak dapat lagi dipakai. Ada kemungkinan aset tersebut akan diganti dengan aset lain yang mendatangkan  manfaat lebih. Artinya, jika nilai residu pada aset perusahaan tersebut tetap tinggi, tetap tidak akan mendatangkan kerugian bagi perusahaan.

Perhitungan nilai residu bisa diterapkan di berbagai bentuk perusahaan. Baik perusahaan yang berskala besar maupun kecil. Alasannya adalah karena nilai residu berhubungan langsung dengan laporan keuangan perusahaan pada periode tertentu. 

Peran Nilai Residu pada Keuangan Perusahaan

Informasi tentang apa itu nilai residu terkait dengan perannya pada keuangan perusahaan. Hal ini wajar karena dalam suatu perusahaan selalu ada aset yang mengalami pertambahan nilai. Seiring dengan itu, ada juga aset yang mengalami penurunan nilai, terutama setelah aset digunakan.

Contoh aset yang selalu meningkat tiap tahunnya adalah emas dan tanah. Adapun aset yang menyusut biasanya berupa barang-barang yang digunakan untuk kegiatan operasional. Contohnya mobil dan peralatan kantor. Berikut adalah penjelasan peran nilai residu pada keuangan suatu perusahaan.

  • Nilai residu terkait dengan nilai penyusutan. Nilai penyusutan disebut juga biaya depresiasi, yang merupakan perhitungan yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan.
  • Peran nilai residu sangatlah banyak pada draft keuangan yang ada pada suatu perusahaan. Jadi, nilai residu sudah pasti dianggap sangat berdampak pada kondisi keuangan perusahaan tersebut.
  • PSAK Nomor 16 menyebutkan bahwa nilai residu dinyatakan sebagai jumlah secara keseluruhan dari suatu aset. Adapun nilai tersebut dapat berkurang selama usia pemanfaatannya. Dengan kata lain, nilai residu juga memiliki peran dalam penentuan jumlah alokasi sistematis barang/aset yang dimiliki oleh perusahaan.
  • Data yang dimiliki oleh nilai residu pada periode tertentu sudah pasti berpengaruh pada pendapatan perusahaan, Baik itu pengaruh secara langsung maupun secara tidak langsung. Jadi, menjadi cukup penting untuk melihat kondisi keuangan suatu perusahaan karena adanya nilai residu. Nilai ini jelas berperang penting dalam penghitungan besar/kecilnya biaya penyusutan.
  • Adanya perubahan draft laporan keuangan suatu perusahaan juga dipengaruhi oleh keberadaan nilai residu. Oleh karena itu, staf yang bertanggung jawab pada hal tersebut wajib teliti menganalisis setiap bukti transaksi jual-beli yang terjadi selama jangka waktu pembelian aset. Dengan demikian, akan lebih mudah menentukan jumlah nilai penyusutan dan umur ekonomis suatu aset perusahaan.
  • Nilai residu juga berperan dalam perhitungan penyusutan aset yang bernilai tetap. Utamanya adalah ketika aset tersebut tidak lagi bermanfaat. Akibatnya, perusahaan menghentikan penggunaan aset yang tidak bermanfaat itu.

Metode dalam Nilai Residu

Bagi yang masih bertanya-tanya apa itu nilai residu, informasi tentang metode penghitungan pada nilai ini dapat membantu pemahaman. Perlu diingat bahwa nilai residu didapat dengang melakukan penghitungan pada biaya penyusutan.

Untuk menghitung biaya penyusutan diperlukan proses yang cukup panjang. Selain itu, ada juga rumus-rumus yang perlu diperhatikan. Ada beberapa metode yang umum dipakai menghitung biaya penyusutan. Empat (4) metode diantaranya dijelaskan sebagai berikut.

1. Metode Penyusutan Garis Lurus

Metode ini merupakan jenis metode yang paling umum digunakan. Nama lainnya adalah Straight Line Method. Metode ini dianggap sebagai cara termudah untuk dipraktikkan.

Nilai residu diperlukan dalam penghitungan karena dianggap sebagai nilai yang paling terkait erat dengan biaya penyusutan. Selain itu, perhitungan dengan Metode Penyusutan Garis Lurus memfokuskan pada penghitungan penyusutan yang dikaitkan dengan waktu pemakaian. 

2. Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun

Apa itu nilai residu akan terus mendatangkan rasa penasaran jika belum mengetahui metode penghitungan penyusutan ]ini. Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun diistilahkan sebagai sum of years digit method.

Dengan menggunakan metode ini, dapat terlihat pengurangan nilai penyusutan setiap tahun. Perusahaan menggunakan metode ini jika mempunyai aset yang berisiko penurunan manfaat setiap tahunnya.

3. Metode Penyusutan Satuan Jam Kerja

Berikutnya adalah metode penghitungan yang sekilas hampir sama dengan metode pertama. Kesamaan ini dapat dikarenakan nilai residu terkait erat dengan harga perolehan yang dimilikinya.

Ketika ingin melakukan perbandingan antara nilai penyusutan jenis aset yang sama dengan total jumlah jam penggunaannya, barulah metode ini akan digunakan. Sudah umum jika suatu perusahaan mempunyai jenis aset yang sama, tapi frekuensi penggunaannya berbeda.

4. Metode Hasil Produksi

Apa itu nilai residu menjadi semakin jelas ketika menggunakan metode penghitungan nilai penyusutan ini. Nilai penyusutan dihitung berlandaskan produksi yang dihasilkan oleh perusahaan.

Nilai residu juga diperlukan pada metode ini. Dengan menggunakan metode ini, adanya beban depresiasi akan dihitung berlandaskan nilai satuan yang didapat dari hasil produksi. Nilai depresiasi akan berubah-ubah pada setiap periodenya, sesuai dengan fluktuasi pada hasil produksi.

Berdasarkan uraian di atas, apa itu nilai residu dapat disimpulkan sebagai sebuah nilai berupa perkiraan yang diperoleh dari sebuah aset pada saat ini. Jika usia aset sudah maksimal atau berada pada kondisi akhir pemanfaatannya pada saat pelepasan aset, terjadilah penyusutan nilai.

Contohnya adalah mesin produksi yang sudah digunakan dalam waktu sangat lama. Mesin produksi tersebut akan digantikan dengan aset baru. Alasan utamanya adalah karena sudah tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ketidakberfungsian tersebut hanya akan mengganggu kinerja produksi perusahaan.

Dalam bidang akuntansi, suatu nilai residu dianggap sebagai nilai sisa aset yang berakhir usia ekonomisnya. Aset yang sudah tidak berguna lagi untuk perusahaan dapat dijual kepada pihak lain.