free page hit counter

Apa Fungsi Perencanaan Produksi? Simak Penjelasannya!

Artikel diperbarui pada 29 April 2023.

Saat akan menjalankan suatu usaha yang bertumpu pada kegiatan produksi, maka diperlukan yang namanya perencanaan produksi. Proses perencanaan ini memang sangat penting. Sebenarnya apa fungsi perencanaan produksi sampai bisa dikatakan penting?

Untuk mengetahui jawabannya, maka harus mendalami artikel ini sampai selesai. Semua fungsinya akan dipaparkan satu per satu. Karena penjelasannya menyeluruh satu per satu, maka akan lebih mudah dipahami dan ditelaah.

Setidaknya ada tujuh fungsi utama dari proses perencanaan produksi. Penasaran apa saja fungsi tersebut dan bagaimana penjelasannya? Untuk mengetahui detailnya lebih jauh, maka simak penjelasan berikut ini:

1. Memastikan Proses Produksi Berjalan Efisien

Sebuah usaha yang melakukan proses produksi harus memperhatikan efisiensinya. Proses produksi yang tidak efisien hanya akan membuat usaha yang berjalan menjadi mendapat kerugian dari berbagai sisinya.

Oleh karenanya, diperlukan perencanaan yang jelas agar setiap aspek produksi bisa efisien. Aspek efisiensi ini bisa dilihat dari penjadwalan yang dilakukan. Saat perencanaan dilakukan, maka akan dibuat jadwal yang jelas.

Apabila penjadwalan sudah terperinci dengan baik, maka proses produksi akan berjalan secara terstruktur dan sesuai perkiraan. Hal ini tentunya akan membuat usaha menjadi lebih baik dalam proses pembuatan produknya.

Kemudian dari sisi bahan baku juga akan mendapat pengaruh. Bahan baku yang dipakai dalam produksi akan terpakai pada waktunya, tidak menimbulkan biaya tambahan, dan hasilnya juga sesuai keinginan.

2. Memastikan Stok Bahan Baku Terjaga

Lalu apa fungsi perencanaan produksi yang kedua? Untuk susunan kedua, fungsi dari perencanaan produksi adalah untuk memastikan stok bahan baku terjaga. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahan baku akan terpengaruh saat perencanaannya jelas.

Jika perencanaan dibuat dengan baik, maka perusahaan akan tahu seberapa banyak stok bahan baku yang dimiliki. Hal ini dikarenakan akan ada pengecekan serta penghitungan dalam proses yang dilakukan oleh pihak produksi.

Apabila diketahui stok barang kurang, maka divisi lain bisa segera melakukan pemenuhan stok sesuai dengan kebutuhan. Biasanya, perusahaan akan mengupayakan produk berada pada jumlah safety stok agar tidak menghambat produksi.

Sedangkan jika perencanaan produksi tidak dilakukan, maka perusahaan tidak akan tahu berapa stok bahan baku yang tersisa. Hal ini akan mempengaruhi proses produksi yang akhirnya menggunakan bahan tidak sesuai aturan.

3. Memperkirakan Sumber Daya yang Digunakan

Kemudian fungsi ketiga dari adanya perencanaan produksi adalah untuk memperkirakan sumber daya yang digunakan. Sumber daya yang dimasuksud ini adalah bahan baku, bahan pendukung, dan aspek lain yang berkaitan dengan produksi.

Saat perencanaan produksi dilakukan, maka perusahaan akan menghitung berapa kebutuhan yang diperlukan untuk satu kali produksi. Dengan demikian, perusahaan bisa menggunakannya sebagai acuan saat proses persiapan.

Apabila perkiraannya sudah didapat, maka biaya bahan baku, bahan pendukung, tenaga kerja, sampai estimasi penggunaan mesinnya akan diketahui dengan jelas. Hal ini akan memudahkan perusahaan dalam menentukan aspek lainnya sebelum produksi dilakukan.

Jadi untuk melakukan proses produksi, ada banyak hal yang harus diperkirakan. Salah satu hal yang paling penting adalah sumber daya yang digunakan ini. Semakin baik proses perencanaannya, maka perkiraan sumber daya akan semakin dekat dengan kebutuhan.

4. Mempermudah Koordinasi dengan Departemen Lain

Jika ditanya apa fungsi perencanaan produksi yang keempat, maka jawabannya adalah untuk mempermudah proses koordinasi dengan departemen lain. Perlu dipahami bahwa perusahaan akan memiliki banyak divisi dan bukan hanya bagian produksi saja.

Sebelum melakukan produksi, ada tim riset yang melakukan perhitungan. Kemudian ada juga bagian promosi dan distribusi yang berkaitan dengan output produksi. Jika perencanaan dilakukan, maka koordinasi antara semua departemen ini akan mudah.

Pihak produksi bisa memberikan data kebutuhan kepada departemen lain sesuai rencana produksi. Kemudian saat hasil produksi didapat, pihak produksi bisa menginformasikan kepada departemen lain setelahnya.

Kesinambungan ini tentunya menjadi hal yang wajib untuk diperhatikan dengan baik. Apabila proses perencanaannya baik dan akurat, maka proses koordinasinya tidak akan sulit dan bisa memberikan hasil yang lebih efektif.

5. Menciptakan Produk yang Sesuai Kebutuhan Pasar

Pada dasarnya, perusahaan akan menciptakan produk sesuai kebutuhan serta keinginan pasar. Oleh karenanya, perencanaan produksi harus dibuat dengan mengacu pada kebutuhan pasar yang ada tersebut.

Saat perencanaannya sudah disesuaikan dengan kebutuhan pasar, maka hasil produksinya akan tepat sasaran. Jadi nantinya, proses pemasarannya juga tidak akan sulit. Pembeli akan langsung berminat karena sesuai dengan harapan.

Namun jika perencanaan produksi tidak dibuat, maka bisa jadi produk yang dihasilkan akan sembarangan. Outputnya tidak akan sesuai dengan kebutuhan pasar. Akhirnya, banyak produk yang tidak terjual.

Dengan adanya dasar tersebut, maka bisa dipastikan bahwa perencanaan produksi ini sangat krusial untuk diperhatikan sejak awal. Jangan sampai tidak melakukan perencanaan, karena bisa berpengaruh pada hasilnya di pasar.

6. Menentukan Biaya yang Diperlukan

Apa fungsi perencanaan produksi selanjutnya? Fungsi yang lain adalah untuk menentukan biaya yang diperlukan. Sudah beberapa kali disinggung bahwa perencanaan produksi akan berkaitan erat dengan biaya yang dibutuhkan.

Jika tidak ada perencanaan produksi, maka pihak perusahaan tidak akan tahu berapa besaran biaya yang akan diperlukan. Ketidakmampuan perusahaan memperkirakan biaya produksi bukanlah hal yang sepele.

Apabila dibiarkan, maka produksi yang dilakukan hanya akan menggelontorkan biaya besar yang sebenarnya tidak efisien. Hal ini hanya akan membuat perusahaan merugi lebih besar sehingga usaha akan sulit berkembang.

Jadi penting untuk melakukan proses pertimbangan dan perencanaan sejak awal agar tahu berapa susunan biaya untuk satu kali produksi. Jika hal ini dilakukan secara terus menerus, maka bisa dipastikan akan ada hasil baik dalam produksinya.

7. Menentukan Waktu Perilisan yang Tepat

Saat proses perencanaan produksi dilakukan, pihak perusahaan juga akan memperkirakan kapan perilisan produk akan dilakukan. Detail ini nantinya bisa dijadikan acuan untuk patokan pendistribusian produk.

Waktu perilisan menjadi salah satu aspek penting untuk menunjang keberhasilan penjualan. Oleh karenanya, aspek ini juga penting dibahas dalam perencanaan produksi. Jadi waktu perilisan ini tidak boleh disepelekan.

Saat perencanaan produksi sudah memuat waktu perilisannya, maka proses produksi bisa dijalankan sesuai target. Sedangkan jika tidak ada target, maka bisa dipastikan proses produksinya akan lambat dan tidak diperhatikan dengan baik.

Semua daftar di atas sudah cukup menjadi jawaban tentang apa fungsi perencanaan produksi yang perlu diketahui. Tujuh fungsi tersebut tentunya akan saling berkesinambungan dengan proses produksi yang dilakukan.

Melalui penjelasan yang ada, maka bisa disimpulkan bahwa jika perencanaan produksi tidak dilakukan akan memberikan hambatan yang besar. Proses produksi tidak bisa dilakukan sembarangan sehingga perencanaan akan menjadi acuan utamanya.

Semakin baik proses perencanaannya, maka nantinya hasil produksi dan segala aspeknya akan jauh lebih maksimal. Oleh karenanya, bagi calon pengusaha harus paham tentang perencanaan produksi ini dengan baik.