free page hit counter

Harga Emas Naik Turun: Mengapa Bisa Terjadi? Ini Penjelasannya!

Artikel diperbarui pada 2 Mei 2023.

Harga emas naik turun membuat investor cukup cemas. Padahal, sebenarnya wajar saja jika harga emas berubah-ubah. Pergerakan harga emas memang sangat dinamis, bisa turun atau naik cukup banyak dalam jangka waktu satu tahun saja.

Emas bukan hanya menjadi barang mewah sebagai perhiasan saja. Produk ini bisa menjadi pilihan investasi terbaik karena harganya cenderung naik dan jarang turun secara signifikan. Tren kenaikan harga emas bisa menjadi kabar baik bagi investor dan membuat mereka mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.

Kelebihan investasi emas sendiri cukup banyak, mulai dari kemudahan dalam menarik menjadi uang tunai, nilai asetnya yang stabil, hingga bebas bunga. Namun, tentu saja harus berhati-hati dalam melakukan investasi dan mempertimbangkannya dengan matang.

Mengapa Harga Emas Naik Turun?

Sesungguhnya, segala bentuk investasi pasti akan mengalami kenaikan dan penurunan. Ini bergerak secara dinamis, mengikuti pergerakan pasar. Secara umum, ada beberapa faktor yang membuat harga emas berubah-ubah. Apa saja?

1. Kondisi Global yang Berubah

Faktor penyebab harga emas berubah adalah karena kondisi kondisi global. Harga emas bisa berubah tergantung pada situasi yang terjadi di sekitar, misalnya ekonomi, krisis, politik, resesi, hingga perang.

Contoh nyatanya bisa terlihat pada masa pemilu tahun 1998. Pada masa itu, kondisi politik dan ekonomi Indonesia tengah konflik. Harga emas melonjak tinggi, karena emas dianggap sebagai produk harta yang bisa menyelamatkan.

Setiap kondisi perang terjadi, investor berbondong-bondong membeli instrumen yang aman, salah satunya emas. Namun, harga emas juga bisa turun bila situasi negara mulai stabil.

2. Kebijakan Moneter

Harga emas naik turun bisa jadi karena adanya perubahan kebijakan moneter. Kebijakan ini mengeluarkan bank sentral untuk mengatur persediaan uang demi tercapainya tujuan tertentu. Kebijakan moneter bertujuan untuk meminimalisir uang yang beredar agar tidak terlalu banyak.

Pergerakan harga emas bergantung pada kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat. Kebijakan ini berkaitan dengan peningkatan atau penurunan suku bunga.

Bila bank Amerika menaikan bunga, harga emas bisa naik. Dolar Amerika Serikat tidak akan menarik lagi dan dana akan terhimpun dalam bentuk emas.

Namun, bila sentral bank menurunkan suku bunga, maka harga emas bisa menurun. Ini karena investasi dolar jauh lebih menguntungkan.

3. Permohonan dan Penawaran Emas

Sifat saling berkebalikan dari permintaan dan penawaran dapat mempengaruhi harga barang atau jasa. Pengajuan sendiri merupakan syarat untuk membeli barang pada harga dan waktu tertentu. Sementara, penawaran merupakan harga jual yang berubah-ubah, tergantung permintaan.

Bila permintaan meningkat, penawaran harga tentunya akan lebih tinggi. Sebaliknya, jika permintaan menurun, maka penawarannya akan lebih rendah. Hukum ini ternyata juga berlaku pada investasi emas.

Harga emas naik turun karena permintaannya lebih banyak atau lebih sedikit daripada penawarannya. Nyatanya, emas merupakan barang langka yang dianggap mewah.

Jadi, jumlah permintaan emas lebih besar daripada penawarannya. Ini yang membuat harganya menjadi naik.

Namun, jika suatu saat emas menjadi alat tukar yang resmi dan banyak beredar di masyarakat, tentu saja akan turun. Emas tidak dapat menjadi alat investasi lagi karena semua orang sudah memilikinya dan harganya pun murah.

4. Inflasi

Inflasi merupakan faktor paling masuk akal yang membuat harga barang naik, tak terkecuali emas. Semakin tinggi inflasinya, maka harga emas akan semakin mahal. Ini karena masyarakat enggan menyimpan harta berbentuk uang yang terlihat mudah turun.

Akhirnya, masyarakat memilih untuk investasi emas yang cenderung lebih aman dan harganya stabil walaupun terjadi inflasi. Semakin banyak masyarakat yang ingin memilikinya, maka harganya akan semakin tinggi.

5. Nilai Tukar Dolar

Poin ini sedikit berkaitan dengan poin kedua tadi. Harga emas naik turun terpengaruh karena kebijakan bank sentral AS yang membuat nilai tukar dolar berubah-ubah. Harga emas di Indonesia sendiri bergantung pada harga internasional. Selanjutnya, baru ada perubahan dari dolar ke rupiah.

Bila nilai rupiah melemah, harga emas akan tinggi. Namun harga emas akan turun, jika nilai tukarnya meningkat.

Jenis Investasi Emas

Investasi emas merupakan kegiatan investasi yang menjadikan logam mulia sebagai alatnya dengan harapan mendapat keuntungan di masa depan. Kebanyakan orang menjadikan investasi emas untuk keperluan jangka panjang. Banyak jenis investasi emas yang bisa dipilih, seperti:

1. Emas Perhiasan

Sesuai namanya, perhiasan emas terbuat dari emas asli maupun campuran logam lain yang dibentuk sedemikian rupa hingga menjadi perhiasan. Biasanya, emas jenis ini mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari karena melambangkan gaya hidup dan kemewahan.

Penggunaan perhiasan emas ini banyak dilakukan oleh kaum hawa untuk menunjang penampilan. Perhiasan emas bisa dibuat oleh pabrik, tangan, maupun jenis eksklusif. Karakteristiknya sangat mencolok, sehingga bisa dibedakan secara sepintas.

Meskipun menawarkan keindahan, perhiasan emas tidak dapat menjadi instrumen investasi yang tepat. Umumnya, harga jualnya tidak akan setinggi harga belinya. Pedagang akan menghitung harga jual sesuai dengan harga emas waktu pembelian.

2. Koin Emas

Koin emas merupakan emas yang berbentuk koin. dahulu kala, koin emas menjadi alat tukar atau yang sah. Namun, kini fungsinya lebih merugikan instrumen investasi.

Koin emas ada dua jenis, yakni emas murni dan tidak murni. Untuk koin emas murni beratnya mencapai 24 karat. Beberapa negara masih memproduksi koin emas secara masal, misalnya Cina, Kanada, Inggris, Selandia Baru, Australia, Austria, dan Afrika Selatan.

3. Emas Batangan

Selanjutnya, ada bentuk investasi emas batangan. Emas ini biasanya memiliki beragam satuan, dari 1 gram sampai ukuran 1 kg. Yang paling umum, bentuknya adalah emas 22 atau 24 karat dengan kadar emas 95% ke atas.

Di Indonesia, banyak perusahaan yang menjual emas batangan. Misalnya saja, PT Aneka Tambang (ANTAM). keaslian emas sudah terjamin karena mengantongi sertifikat internasional dari LBMA.

Pembelian emas batangan bisa melalui pegadaian, toko emas, atau secara langsung di PT ANTAM. Harga emasnya sendiri bervariasi, bisa dilihat langsung di situs www.logammulia.com .

Sifat emas batangan tetap, likuid, dan mudah dijual kembali. Jadi, saat posisi mendesak atau membutuhkan uang dengan cepat, bisa melakukan pencairan dana.

4.Tabungan Emas

Bentuk investasi emas lainnya adalah melalui tabungan. Peminatnya sangat banyak karena layanan transaksinya mudah dan bisa dilakukan secara online. Nantinya, investor akan mendapat sertifikat sebagai bukti kepemilikan emas.

Modal investasi emas juga cukup murah, sebab investor dapat menabung mulai dari 0.01 gram. Tabungan emas bisa dibeli di berbagai platform investasi, misalnya Ajaib. Cukup cari saham ANTM (PT Aneka Tambang), kemudian investor sudah memiliki sekian persen kekayaan perusahaan.

Emas memang populer sebagai instrumen investasi yang cenderung stabil. Tak ada salahnya untuk menghimpun dana melalui emas, entah itu emas batangan, perhiasan, maupun dalam bentuk saham.

Sebelum berinvestasi, tentukan tujuannya terlebih dahulu agar lebih jelas dan terperinci. Pastikan dana yang digunakan untuk investasi emas juga bukan dana darurat atau dana kebutuhan hidup sehari-hari. Ingat, segala bentuk investasi pasti ada resikonya.

Apalagi, harga emas naik turun tergantung faktor internal maupun eksternal. Meskipun tergolong tergolong cukup stabil, penting bagi investor untuk selalu memantau pergerakan pasar. Sebaliknya, bijaksanalah dalam menilai!