free page hit counter

Pengertian Modal Awal dan Cara Menghitungnya Dengan Jelas

Artikel diperbarui pada 8 Mei 2023.

Ketika memulai sebuah usaha hal pokok yang perlu dipikirkan dan juga disiapkan adalah modal awal. Pengertian modal awal mungkin masih begitu asing bagi beberapa orang, padahal instrumen ini penting terutama saat akan memulai usaha.

Instrumen ini sangat berpengaruh pada perkembangan usaha yang dijalankan dan bisa disebut sebagai investasi awal. Istilah modal yang berkaitan dengan bisnis atau usaha tentu akan erat kaitannya dengan masalah pendanaan.

Nominal dari modal yang akan digunakan tersebut harus ditentukan dengan baik agar penggunaannya tepat dan menghasilkan keuntungan. Agar bisa menentukan jumlah modal, calon pebisnis harus paham tentang modal awal maka, inilah penjabarannya.

Apa Itu Modal Awal 

Pengertian modal awal berkaitan dengan dana yang akan dilibatkan dalam aktivitas usaha yang akan dilakukan. Dalam hal ini, instrumen tersebut bisa diartikan sebagai  kumpulan dana untuk mengoperasikan suatu bisnis.

Modal awal sendiri sebenarnya tersusun dari beberapa jenis modal yang nantinya akan memperkuat jalannya bisnis. Semua dana yang diperlukan guna menyediakan bahan baku, alat dan sebagainya juga termasuk modal. 

Secara sederhana modal awal diartikan sebagai seluruh uang yang terlibat dalam memulai bisnis termasuk untuk produksi dan operasionalnya. Dalam artian lain, modal tersebut merupakan gabungan yang terdiri atas modal kerja, investasi, dan juga modal operasional : 

1. Modal Kerja

Adalah keseluruhan dana yang dipakai untuk menyediakan bahan baku yang nantinya akan diproduksi oleh pelaku usaha. Besarnya jenis modal kerja ini sangat bergantung terhadap bidang bisnis yang dimiliki oleh perusahaan.

Jumlah modal kerja harus dipastikan cukup untuk mengcover semua pengeluaran operasional usaha sehari-hari. Dengan demikian, maka perusahaan akan bisa beroperasi dengan efisien dan berkelanjutan tanpa mengalami kesulitan keuangan. 

2. Modal Investasi

Penyusun model awal yang berikutnya adalah modal investasi, yaitu keseluruhan uang yang diperlukan untuk memiliki alat produksi. Modal satu ini pengeluarannya hanya satu kali saja selama alat tersebut masih optimal untuk digunakan.

Karena digunakan untuk membeli alat atau mesin produksi nominal modal investasi cenderung lebih besar dari instrumen modal lainnya. Kemudian untuk perawatan mesinnya biaya akan masuk dalam pendanaan operasional.

3. Modal Operasional

Pembiayaan ini umumnya adalah biaya yang penggunaannya adalah dalam satu periode tepatnya adalah setiap satu bulan. Modal ini penggunaannya akan terus berulang sejalan dengan kapasitas produksi yang dimiliki.

Artinya, jika kapasitas produksi sedang banyak, maka modal operasional yang akan terpakai juga banyak. Biaya yang dikeluarkan pada instrumen ini misalnya adalah listrik, upah karyawan, perawatan alat, dan sebagainya.

Semua modal yang sudah disebutkan tersebut tidak dapat dipisahkan dari modal awal karena merupakan sebuah kesatuan. Jadi, total dari modal-modal tersebutlah yang akan menyusun modal awal suatu perusahaan.

Mengapa Menghitung Modal Awal itu Perlu 

Ketika calon pengusaha mengerti pengertian modal awal dengan baik, tentu telah terbayang betapa pentingnya instrumen tersebut. Dimana ketika menyusun rencana usaha modal adalah pokok dari rencana tersebut.

Sangat penting bagi usahawan untuk memperkirakan jumlah modal awal ketika akan membuat strategi bisnis. Rencana yang disusun secara baik bisa dimasukkan ke proposal sehingga dimasa depan akan membantu pertumbuhan usaha.

Perhitungan terhadap modal awal meskipun tidak memiliki peraturan yang pasti, namun tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Besarnya pengaruh instrumen tersebut terhadap jalannya perusahaan khususnya adalah dalam hal berikut : 

1. Kebijakan Dalam Usaha Lebih Terarah

Ketika pengusaha mampu menghitung dan menetapkan jumlah keseluruhan modal, maka langkah dalam menjalankan usaha tersebut lebih mudah ditentukan. Apabila jumlah kebutuhan modal lebih besar dari uang yang tersedia artinya pengusaha terkait memerlukan dana tambahan. 

Kekurangan dana tersebut dapat dipenuhi dengan mencari pemodal eksternal yaitu melalui investor atau ditingkatkan melalui internal. Alternatif yang umumnya dipilih adalah dengan dengan mengajukan pendanaan pinjaman di sebuah lembaga.

Kebijakan lainnya yang mungkin lebih aman adalah dengan melakukan penekanan biaya pada pengeluaran yang memungkinkan. Misalnya, pembelian mesin bisa ditunda dengan mencari alternatif sewa atau alat yang lebih murah.

2. Dapat Mengetahui Potensi Keuntungan

Setiap menjalankan bisnis tentu hal yang diinginkan adalah keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Potensi keuntungan yang bisa diperoleh dapat diketahui jika pengusaha telah berhasil menghitung modal awal dengan tepat.

Modal yang dipakai juga akan menjadi penentu berapa harga produk yang diproduksi tersebut akan dipasarkan. Dengan perhitungan yang baik, pengusaha nantinya akan tahu bagaimana usaha untuk memaksimalkan profit.

Cara Melakukan Penghitungan Modal Awal

Pemahaman terhadap pengertian modal awal akan berlanjut dengan pembahasan bagaimana cara melakukan perhitungannya. Sebenarnya perhitungan ini tidak ada aturan mutlak yang diciptakan untuk bisa diikuti tetapi ada metode yang bisa diterapkan.

Perhitungan tersebut juga erat kaitannya dengan besarnya bisnis yang sedang dijalankan, dimana semakin besar bisnisnya instrumennya akan semakin kompleks. Para pengusaha pasti paham jika bisnis yang besar pasti jumlah yang perlu dihitung semakin banyak.

Setidaknya ada empat metode yang bisa dipakai untuk menghitung modal usaha yang sederhana. Metode-metode ini sangat sesuai untuk diterapkan pada perusahaan pemula yang instrumennya masih cukup sederhana.

1. Metode Laba, Modal Akhir dan Prive

Pada usaha awal yang baru saja dimulai, perhitungan modal melibatkan tiga instrumen yaitu modal akhir, prive dan laba. Cara menghitungnya yaitu modal akhir dikurangi dengan laba kemudian dikurangi juga dengan jumlah prive.

Modal akhir adalah keseluruhan dana pada bisnis yang jumlahnya adalah dari penambahan modal awal dan laba lalu dikurangi total prive. Sedangkan istilah prive yaitu penarikan dana yang oleh pemilik untuk  kepentingan investor atau pribadi.

2. Metode Investasi, Operasional, dan Kerja

Metode satu ini memasukkan komponen yang sedikit berbeda dalam perhitungannya yaitu modal investasi, kerja dan juga modal operasional. Cara menghitung dengan metode ini sangatlah sederhana yaitu cukup dengan menjumlahkan semua komponennya.

3. Modal Awal dengan Capital Expense dan Operational Expense

Capital Expense merupakan dana yang khusus untuk mendukung keberlangsungan jalannya sebuah bisnis, termasuk mesin yang digunakan. Operational Expense dipakai dalam kepentingan operasional misalnya sewa gedung, dan membayar karyawan.

4. Metode Beban, Modal Akhir, Pajak, Pendapatan dan Prive

Alternatif metode yang terakhir ini bisa dipakai dalam sebuah usaha yang cenderung lebih besar. Perhitungan ini cukup mudah yaitu dengan menambahkan semua beban untuk kemudian mengurangi modal akhir.

Menjalankan sebuah usaha yang terpenting adalah bagaimana menjaga agar keuangan bisnis tetap sehat. Hal tersebut dapat diwujudkan jika pemilik mampu melakukan setiap perhitungan instrumen yang ada dengan baik.

Selain itu sumber dana yang digunakan untuk menjalankan usaha tersebut juga harus berasal dari dana yang aman. Maksudnya, dana tersebut sebaiknya milik sendiri dan tidak dari hutang dengan bunga yang terlalu besar.

Demikian penjabaran mengenai pengertian modal awal lengkap dengan empat metode yang digunakan untuk menghitungnya juga. Untuk bisa melakukan perhitungan, hal yang harus dilakukan adalah mencatat setiap ada transaksi.