free page hit counter

Inilah Pengertian Variabel Cost Dalam Perusahaan

Artikel diperbarui pada 6 Mei 2023.

Bagi seorang pengusaha businessman pasti sudah memahami variabel cost dan fixed cost. Namun bagi seseorang yang hendak berkecimpung dalam dunia bisnis juga wajib memahami pengertian variabel cost dengan jelas beserta rinciannya.

Dengan memahami pengertian variabel cost, maka seorang pengusaha atau pemilik perusahaan akan dapat mengatur keuangan dengan baik. Dikarenakan sifat variabel cost yang tidak menentu, bisa jadi akan naik tinggi atau bahkan turun drastis.

Selain memahami pengertian variabel cost, penting juga mengerti ciri-ciri, beberapa jenis, dan berbagai macamnya dalam perusahaan. Agar semakin dapat memahami apa itu variabel cost dan bagaimana cara kerjanya dalam keuangan suatu perusahaan.

Pengertian Variabel Cost

Istilah variabel cost memang sering disandingkan dengan fixed cost, namun dalam kali ini akan membahas salah satunya. Variabel cost adalah biaya yang dipakai perusahaan namun bisa berubah dengan proporsional mengikuti produksi yang sedang dikeluarkan.

Seperti definisinya, biaya ini dapat naik turun mengikuti jumlah produksi yang dibuat perusahaan. Sederhananya, naik turunnya variabel cost itu tergantung pada jumlah produksi dan penjualan. Oleh karenanya, biaya ini bersifat tidak tetap.

Oleh sebab itu, ketika produksi atau penjualan perusahaan sedang naik, maka variabel juga ikut naik. Begitu juga sebaliknya, jika penjualan dan produksi menurun maka variabel juga akan semakin rendah dan berkurang.

Seperti contohnya biaya yang terdapat dalam bungkusan produk atau bahan baku dalam pembuatan produk. Juga termasuk dalam biaya peralatan dan penjualan, serta gaji pekerja dan berbagai biaya produksi lainnya.

Selanjutnya istilah variabel cost sering disandingkan dengan fixed cost, hal tersebut memang lumrah terjadi. Keduanya memang saling berlawanan dan sama-sama terdapat pada suatu perusahaan. Pastinya juga perlu dipahami keduanya.

Jika variabel cost merupakan biaya yang tidak tetap dalam perusahaan maka fixed cost merupakan kebalikannya. Fixed cost ialah biaya yang tetap dalam perusahaan dan mempunyai nilai yang konstan seiring berjalannya waktu.

Ciri-ciri Variabel Cost

Setelah mengerti pengertian variabel cost, maka selanjutnya juga penting untuk mempelajari berbagai ciri-ciri yang dimilikinya. Adapun beberapa cirinya ialah sebagai berikut:

  • Biaya dalam setiap unit relatif bersifat konstan walaupun terdapat perubahan pada volume dalam rentang waktu yang relevan.
  • Perubahan kuantitas total pada proporsi sama dengan perubahan yang ada pada volume.
  • Bisa diatur oleh perorangan kepada tujuan departemen tertentu.
  • Bisa ditugaskan pada departemen operasi dengan sangat mudah dan tepat.

Jenis-jenis Variabel Cost

Selain ciri-ciri khusus, variabel cost juga mempunyai berbagai jenis yang membedakan antara biaya satu dengan lainnya. Untuk jenisnya kurang lebih terdapat 4 macam yaitu:

  • Varibale overhead cost, ialah biaya yang berkaitan dengan intensitas perusahaan pada produksi. Seperti contohnya biaya asuransi tenaga kerja yang kecelakaan atau sedang sakit.
  • Direct cost, merupakan biaya yang berhubungan dengan produksi perusahaan. Seperti contohnya biaya yang dibutuhkan untuk bahan bakar dan bahan baku.
  • Ratio variable cost, yaitu presentase hasil penjualan yang sudah bersih. Umumnya dipakai pada laporan untuk mengkomparasikan biaya produksi dengan pendapatan yang diperoleh.
  • Semi variable cost, ialah biaya yang memiliki elemen biaya konstan tapi masih terdapat biaya variable di dalamnya. Seperti contohnya berbagai biaya yang berpengaruh pada volume kegiatan.

Macam-macam Variabel Cost Dalam Perusahaan

Agar lebih mudah memahaminya dan tidak hanya mengerti pengertian variabel cost saja, maka silahkan perhatikan berbagai macamnya yang umumnya terdapat dalam perusahaan. Dengan begitu, diharapkan bisa memiliki gambaran jelas terkait variabel cost. Berikut beberapa macamnya:

1. Biaya Bahan Baku

Contoh variabel cost pertama yang biasanya ada di perusahaan ialah biaya untuk bahan baku. Biaya ini yang diperlukan untuk proses produksi dalam perusahaan. Jadi, untuk keperluan biayanya pasti akan naik turun seiring kebutuhan yang diperlukan.

2. Biaya Tenaga Kerja

Selanjutnya terdapat biaya tenaga kerja, yaitu dana yang dibutuhkan untuk memberi upah pada semua tenaga kerja yang terdapat dalam perusahaan. Biaya ini akan diberikan saat karyawan telah menyelesaikan tugasnya dalam jangka waktu yang ditentukan.

Namun, kebanyakan perusahaan sekarang sudah menggunakan karyawan tetap untuk membantu proses produksi, sehingga tidak disebut variabel cost. Jadi, tidak semuanya termasuk di dalamnya, hanya karyawan tidak tetap yang termasuk variabel cost.

3. Biaya Perawatan Inventaris Alat Produksi

Variabel cost berikutnya biasanya juga dapat ditemui untuk kebutuhan perawatan alat produksi. Tentu, berbagai alat tersebut memerlukan biaya perawatan agar bisa menjaga performanya dalam proses produksi yang stabil.

Seperti contohnya biaya untuk listrik mesin, oli mesin, dan solar mesin. Jadi intinya biaya yang dibutuhkan tidak menentu, bisa naik turun mengikuti kebutuhan perawatan.

4. Biaya Upah Lembur

Selanjutnya juga terdapat biaya upah lembur yang juga termasuk variabel cost. Durasi jam yang dibutuhkan agar tetap dapat menghasilkan produk akan dihitung dalam biaya upah lembur. Tentu, sifatnya akan berubah-ubah.

Akan tetapi, tidak semua perusahaan menggunakan variabel cost dalam upah lemburnya. Karena terkadang sudah terdapat upah tetap berdasarkan hitungan hari. Maka tidak akan termasuk pada variabel cost, melainkan termasuk fixed cost.

5. Biaya Kartu Kredit

Jika terdapat perusahaan yang melayani pembayaran kartu kredit, maka hal tersebut bisa disebut dalam variabel cost. Tapi, jika kartu kredit yang dipakai sudah ditetapkan pada setiap bulannya, maka akan termasuk pada fixed cost.

6. Biaya Komisi Penjualan

Biasanya perusahaan mempunyai tenaga kerja yang bertugas dalam penjualan berbagai produk perusahaan, umumnya dikenal dengan salesman. Ketika salesman berhasil mencapai target yang ditentukan maka perusahaan akan memberikan insentif dengan nominal yang ditentukan di awal.

Komisi yang akan diberikan, biasanya dalam format persentase pada omset penjualan yang sudah dicapai. Tentu komisinya akan berubah-ubah nominalnya mengikuti tinggi rendahnya persentase yang dihasilkan. Inilah yang membuatnya masuk dalam variabel cost.

7. Biaya Pengiriman

Berikutnya terdapat biaya pengiriman yang juga termasuk variabel cost. Hal tersebut karena biaya yang dibutuhkan tidak menentu, tergantung biaya yang dikenakan oleh ekspedisi yang dipakai. Biaya pengiriman itulah yang tidak tetap nominalnya.

Umumnya, akan tergantung pada jauh dekat alamat pengiriman. Selain itu, juga tergantung pada produk yang akan dikirim, jika semakin banyak maka akan membutuhkan biaya semakin besar. Oleh karenanya, biaya ini masuk dalam jenis variabel cost.

Demikian penjelasan terkait pengertian variabel cost, silahkan pahami paparan di atas serta perbanyak literasi terkait tata kelola keuangan perusahaan. Pada kesimpulannya, variabel cost merupakan biaya yang digunakan perusahaan namun dengan nominal yang tidak tetap.

Silahkan pelajari semuanya, termasuk berbagai jenis, ciri-ciri, berbagai macam variabel cost dalam perusahaan. Agar semakin memahami dan memiliki gambaran akan variabel cost dalam perusahaan. Tidak hanya mengerti definisi pengertian variabel cost saja.

Jika sudah memahami semua paparan di atas, pengertian variabel cost yang hal yang berkaitan lainnya. Maka akan mudah membedakannya dengan fixed cost, serta dapat mengatur keuangan perusahaan lebih cermat sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan.