free page hit counter

Cara Gadai Sertifikat Rumah Paling Aman Beserta Pertimbangannya

Artikel diperbarui pada 1 Mei 2023.

Ada sejumlah cara gadai sertifikat rumah yang bisa dilakukan. Gadai sertifikat rumah sendiri bertujuan untuk memperoleh pinjaman dana dalam jumlah yang sangat besar. Bahkan bukan hal yang mustahil untuk mendapatkan 50% dari harga jual rumah yang digadai.

Tentunya gadai sertifikat rumah bisa menjadi solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan finansial. Nantinya, pinjaman dana bisa digunakan untuk biaya pendidikan, biaya kesehatan, keperluan rumah atau bahkan modal usaha yang tidak sedikit jumlahnya.

Mengajukan pinjaman dengan menggadaikan sertifikat rumah bukan hal yang salah, namun tentu pertimbangannya harus matang. Maka dari itu, sebelum gadai sertifikatnya, pahami beberapa syarat dan ketentuan lainnya yang ada di artikel ini.

Syarat Gadai Sertifikat Rumah

Bila hendak menggadaikan sesuatu, tentunya ada syarat yang harus dipenuhi. Penuhi semua persyaratan bila ingin prosesnya berjalan dengan cepat. Dalam menggadaikan sertifikat rumah, ada tiga syaratnya, yakni:

1. Syarat Umum

Syarat umum merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi bila ingin menggadaikan rumah. Apa saja syarat umumnya? Simak penjelasan berikut ini:

  • Berusia minimal 21 tahun dengan usia maksimal 65 tahun ketika waktu pelunasan selesai.
  • Status kepemilikan rumah atas nama diri sendiri, orang tua, maupun pasangan.
  • Memiliki penghasilan tetap dengan masa kerja minimal 2 tahun atau usaha sendiri yang tidak bertentangan dengan hukum.

2. Syarat Profil Rumah

Selain syarat umum, tentu ada pula syarat profil rumah yang perlu dipenuhi. Untuk kondisi maupun detail lainnya seputar rumah adalah sebagai berikut.

  • Mempunyai bangunan atas nama sendiri, orang tua, atau pasangan.
  • Rumah sedang tidak dalam masa penjualan.
  • Lokasi rumah tidak berada dalam gang sempit, setidaknya muat untuk jalan 1 mobil.
  • Tidak berada dalam perkampungan.
  • Rumah masih ditempati atau jika sudah kosong maksimal pengosongan adalah 6 bulan.
  • Lokasi rumah tidak dekat dengan kuburan, aliran sungai, fasilitas umum, maupun sutet.

3. Syarat Dokumen

Urusan gadai sertifikat sebesar rumah tentu saja membutuhkan banyak dokumen. Jangan sampai ada dokumen yang terlewatkan agar prosesnya lancar. Ini daftar dokumen penting yang harus disiapkan.

  • Dokumen pribadi, seperti KK, KTP, NPWP, dan BPJS Kesehatan (jika ada).
  • Surat aset, seperti PBB, IMB, atau SHM.
  • Tagihan listrik terakhir beserta nomor pelanggan PLN.
  • Dokumen penghasilan berupa rekening koran atau slip gaji selama 3 bulan terakhir bagi karyawan. Namun, bila mendirikan usaha sendiri, dokumen bisa berupa invoice usaha, bukti pendapatan, NPWP usaha, SIUP, dan rekening koran selama 6 bulan.

Cara Gadai Sertifikat Rumah

Butuh dana mendesak? Gadai sertifikat rumah bisa menjadi solusinya. Ada banyak cara menggadaikan sertifikat rumah yang bisa dicoba. Berikut daftarnya.

1. Lewat Bank

Bank merupakan pihak yang berkaitan dengan segala urusan finansial, mulai dari penghimpunan dana, transaksi, sampai memberikan pinjaman. Untuk pinjaman bank, jaminannya beraneka ragam. Bila ingin meminjam dana besar, salah satu jaminan yang berpotensi disetujui adalah sertifikat rumah.

Menggadaikan sertifikat rumah lewat bank akan sangat mudah. Syaratnya mirip seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya dan besar nominal pinjamannya bergantung pada nilai jual rumah. Begini cara gadai sertifikat rumah di bank.

  • Datang ke kantor cabang bank tujuan dengan membawa dokumen lengkap.
  • Ambil nomor antrean dan tunggu sampai dipanggil teller.
  • Setelah nomor antrean dipanggil, sampaikan keinginan kepada teller.
  • Isi formulir pengajuan yang telah disediakan. Minta bantuan teller bila memang ada hal yang membingungkan.
  • Verifikasi pinjaman dan pihak bank akan melakukan survei lokasi.
  • Tunggu keputusan selama beberapa hari sampai pengajuan mendapat persetujuan.
  • Bila sudah disetujui, nasabah akan mendapatkan dana pinjaman sesuai kesepakatan dan sertifikat rumah akan ditahan sampai nasabah berhasil melakukan pelunasan.

Supaya lebih mudah diterima oleh pihak bank, pastikan akses jalan menuju rumah cukup luas. Selain itu, perhatikan kondisi rumah apakah sudah cukup baik dan terawat atau belum.Terpenting, rumah harus bebas dan tidak sedang terlibat dalam sengketa apapun.

2. Lewat Lembaga Pembiayaan

Cara gadai sertifikat rumah selanjutnya adalah lewat lembaga pembiayaan. Besaran suku bunganya biasanya memang lebih tinggi dibandingkan pihak resmi, seperti bank dan pegadaian. Maka dari itu, pastikan memiliki kekuatan finansial yang cukup.

Cara menggadaikan sertifikat di leasing hampir sama dengan lembaga keuangan lainnya. Datang saja ke kantor leasing untuk mengajukan kredit. Kemudian, leasing akan survei rumah dan memberitahukan nilai pinjamannya.

Namun, sebelum menggunakan leasing, pastikan perusahaan sudah mengantongi izin dari pihak terkait. Saat ini, perusahaan leasing terus berinovasi dan memungkinkan peminjam untuk menggadaikan sertifikat rumah secara online.

3. Lewat Pegadaian

Sesuai namanya, pegadaian merupakan tempat khusus yang memang bertujuan untuk menggadaikan barang. Melalui pegadaian, siapa saja bisa mendapatkan dana mendesak. Jika bank bisa memberikan pinjaman mencapai ratusan juta atau bahkan milyaran rupiah, pegadaian hanya mampu memberikan pinjaman kurang dari Rp50 juta.

Untuk tenor pinjaman di pegadaian terbilang cukup lama, yakni mulai dari 3 – 5 tahun. Pastikan membawa semua persyaratan yang dibutuhkan. Setelah itu, datang langsung ke kantor pegadaian.

Nantinya, pihak pegadaian akan melakukan survey untuk menentukan harga jual rumah. Bila sudah setuju, dana akan cair secepat mungkin, kira-kira dalam waktu 1 sampai 5 hari. Dana bisa langsung diambil atau ditransfer ke rekening.

Pertimbangan Sebelum Gadai Sertifikat Rumah

Cara gadai sertifikat rumah bukanlah hal mudah yang bisa dilakukan siapa saja. Pasalnya, resiko yang akan dihadapi nanti sangat besar dan potensi untuk kehilangan rumah pun ada.

Bila gagal bayar, rumah bisa diambil pihak pemberi pinjaman dan meminta peminjam untuk angkat kaki dari rumah tersebut. Mengingat betapa riskannya menggadaikan sertifikat rumah dengan cara apapun, sebaiknya pertimbangkan beberapa hal berikut ini.

  • Tentukan tujuan menggadaikan sertifikat rumah yang jelas. Misalnya, untuk tujuan biaya pendidikan, kesehatan, atau modal usaha. Jangan sampai melakukan penggadaian untuk kegiatan konsumtif apalagi foya-foya.
  • Pastikan kondisi finansial berada dalam keadaan stabil. Perhatikan tenor pinjaman, bunga, beserta cicilan setiap bulannya. Tentukan jumlah dana yang dipinjam sesuai kemampuan finansial masing-masing.
  • Pertimbangkan segala syaratnya dengan teliti. Apalagi, jika melakukan pegadaian di lembaga leasing, tentu ada syarat yang membedakannya dari bank atau pegadaian resmi.
  • Sesuaikan nominal uang yang dipinjam dengan harga rumahnya. Umumnya, pihak pemberi pinjaman tidak akan memberikan 100% sesuai harga rumah, melainkan hanya 60% dari total harga rumahnya.
  • Pilih mana yang menguntungkan. Bila memutuskan untuk menggunakan perusahaan pembiayaan, maka pilih yang menguntungkan. Perhatikan reputasi perusahaan, besaran bunga, dan pengawasan OJK.

Sertifikat rumah yang digadaikan bisa memberikan uang sesuai nominal yang dibutuhkan. Namun, nominal ini ditentukan oleh pihak pegadaian atau pihak lain yang bersangkutan. Agar nominalnya naik, pemilik rumah mungkin bisa melakukan renovasi terlebih dahulu agar harga jualnya juga meningkat.

Selain itu, pastikan rumah masih berada dalam kondisi baik agar masih bernilai tinggi. Gadai sertifikat rumah memang bisa menjadi jalan keluar sementara dari permasalahan finansial. Namun, ingat bahwa resikonya juga sangat besar.

Dalam menggadaikan sertifikat rumah, perlu pertimbangan yang matang dan pikirkan manajemen resikonya terlebih dahulu. Setelah yakin, baru lakukan cara gadai sertifikat rumah yang paling cocok. Selamat mencoba!