free page hit counter

6 Pertimbangan Sebelum Membeli Saham Investasi Agar Tidak Boncos

Artikel diperbarui pada 13 Maret 2023.

Banyak hal yang menjadi pertimbangan sebelum membeli saham. Aspek-aspek ini wajib kamu perhatikan benar agar kamu bisa lebih strategis mematok ekspektasi profit.

Faktanya, saham dianggap penting bagi mereka yang ingin menabung untuk masa pensiun atau mencapai tujuan keuangan jangka panjang lainnya. Inilah yang memengaruhi kelayakan suatu saham untuk kamu investasikan.

Hal-Hal yang Menjadi Pertimbangan Sebelum Membeli Saham

Sebelum membeli saham, kamu tentu sudah membayangkan guyuran profit yang akan masuk ke rekeningmu. Tetapi, tentunya, itu hanya akan terjadi jika kamu membeli saham dengan perhitungan dan pertimbangan yang matang.

1. Harga

Penting untuk diperhatikan bahwa harga hanya boleh dilihat dalam konteks khusus. Banyak perusahaan akan “membagi” saham begitu mereka mencapai tingkat tertentu, sehingga menurunkan harga tetapi meningkatkan jumlah saham yang tersedia.

Perusahaan lain tidak pernah membagi, jadi satu saham bisa bernilai beberapa ratus dolar atau lebih. Namun harga, terutama jika dicocokkan dengan harga historis, akan menentukan berapa banyak saham yang dapat kamu beli dengan uang yang kamu miliki.

Saat kamu mengevaluasi saham, mengetahui harga saham dan riwayatnya akan membantu dalam menentukan penilaianmu. Menjadi pertimbangan sebelum membeli saham yang penting yang dapat menjadi acuan keputusan.

2. Pertumbuhan Pendapatan

Harga saham umumnya hanya naik jika perusahaan berkembang. Dan salah satu dari sedikit cara perusahaan dapat tumbuh adalah dengan meningkatkan pendapatannya.

Pendapatan sering disebut sebagai “garis atas”, dan merupakan indikator utama keberhasilan suatu perusahaan. Penting untuk melihat aspek ini sebagai salah satu pertimbangan sebelum membeli saham.

Lihat peningkatan atau penurunan pendapatan dari satu kuartal ke kuartal berikutnya dan satu tahun ke depan. Garis tren positif menjadi pertanda baik untuk harga saham, tetapi jika pendapatan datar atau menurun, penting untuk mengetahui alasannya sebelum berinvestasi.

3. Laba per Saham

Berapa banyak sisa uang yang dimiliki perusahaan pada akhir setiap kuartal? Ambil angka itu, bagilah dengan jumlah saham yang telah terjual, dan kamu mendapatkan laba per saham (EPS).

Misalnya, jika sebuah perusahaan menghasilkan laba $40 juta tahun lalu dan memiliki 24 juta saham, maka EPS-nya adalah $1,66. EPS bisa menjadi pendorong harga saham, karena investor umumnya tidak ingin membayar lebih untuk sebuah saham.

Umumnya, semakin tinggi EPS, semakin baik bentuk perusahaan. Namun sering ada perdebatan tentang kisaran terbaik untuk EPS, dan perusahaan dapat memanipulasinya dengan membeli kembali saham, sehingga meningkatkan EPS tanpa benar-benar meningkatkan keuntungan.

4. Dividen

Banyak perusahaan akan mengembalikan sebagian dari pendapatan mereka kepada pemegang saham. Investor bisa mendapatkan pembayaran kecil untuk setiap saham yang mereka miliki, yang dikenal sebagai dividen.

Banyak perusahaan yang stabil akan mengeluarkan dividen yang bagus setiap kuartal. Pendapatan dari jalur ini mungkin melebihi bunga yang akan kamu dapatkan dari rekening bank biasa.

Dengan demikian, saham dividen populer di kalangan investor yang mencari penghasilan tambahan, serta pertumbuhan saham. Menjadi pertimbangan sebelum membeli saham yang penting untuk kamu perhatikan secara teliti.

Sangat mudah untuk mencari perusahaan dengan dividen tertinggi, dan kamu juga bisa mencari dividend yield yaitu dividen dibagi harga saham. Jika sebuah perusahaan mempertahankan atau menaikkan dividennya, itu pertanda pijakannya kuat.

Perlu dicatat bahwa banyak perusahaan bagus tidak membagikan dividen karena mereka lebih suka menginvestasikan uang kembali ke dalam bisnis. Beberapa perusahaan menawarkan dividen bisa jadi karena mereka tidak dapat menawarkan pertumbuhan nilai saham yang besar.

5. Kapitalisasi Pasar

Jika kamu ingin berinvestasi dalam saham yang akan memberimu pertumbuhan yang stabil tanpa banyak volatilitas, perusahaan besar seringkali menjadi pertimbangan sebelum membeli saham yang terbaik.

Kapitalisasi pasar perusahaan pada dasarnya adalah nilai dari semua sahamnya. Perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang besar seringkali cukup besar dan terdiversifikasi untuk menghindari terpengaruh oleh satu berita buruk pun.

Nama besar juga, tidak bisa ditampik, memengaruhi pertimbangan sebelum membeli saham oleh seorang investor. Perusahaan yang lebih populer biasanya memang memiliki kapitalisasi pasar yang besar, tapi bukan berarti tidak ada potensi untuk “disingkirkan” pendatang baru.

6. Harga Historis

Semua perusahaan pernah dan mungkin akan mengalami masa sulit. Tetapi jika kamu berinvestasi untuk jangka panjang, kamu perlu melakukan lebih dari sekadar melihat satu laporan pendapatan perusahaan atau kinerja harga saat ini.

Melihat pengembalian lima tahun, 10 tahun, dan bahkan 15 tahun akan memberimu gambaran apakah sebuah perusahaan dapat bertahan dari fase-fase yang sulit. Pengembalian historis bukan jaminan kinerja masa depan, tetapi setidaknya bisa menjadi ilustrasi.

Dari keenam aspek yang sudah diuraikan ini, penting untuk menyelami lebih detail masing-masing di antaranya. Hal ini agar kamu bisa lebih matang dalam membuat pertimbangan sebelum membeli saham.